Mohon tunggu...
Suhardi Saming
Suhardi Saming Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Melangkah untuk menjadi lebih baik

Memulai adalah awal perubahan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resensi Buku The Litigators John Grisham

13 Januari 2022   12:06 Diperbarui: 13 Januari 2022   12:16 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resensi buku The Litigators John Grisham

Buku               : The Litigators

Penulis             : John Grisham

Penerbit           : Hodder & Stoughton Ltd.

Sebagai makhluk dengan keinginan, kegagalan bukanlah sesuatu yang terdengar asing di telinga kita. Namun tidak terdengar asing bukan berarti terbiasa. Walau sudah sering jatuh tertimpa tangga, sekalinya jatuh lagi pun masih ada kemungkinan untuk merasa bahwa dunia telah runtuh ke atas kepalanya. Padahal, kesempatan itu selalu ada. Biarpun bukan kesempatan yang sama.


            Dalam buku yang berjudul The Litigators yang di tulis oleh John Grisham pada tahun 2011 yang merupakan buku yang kesekian kalinya dia tulis yang sebelumnya berjudul (The Street Lawyer dan The Client). Kisah dalam buku ini dibintangi oleh tiga pengacara bernama David Zinc, Wally Figg dan Oscar Finley. David, pengacara lulusan Harvard Law School yang bekerja di perusahaan ternama dengan gaji tinggi memutuskan keluar dari zona nyamannya. Gaji boleh tinggi, hidup boleh tampak makmur, tapi ia tersiksa lahir batin. Perusahaan hukum membuatnya bekerja seminggu penuh. Bahkan ia tidak ada waktu sama sekali untuk istrinya yang saat itu ada keinginan memiliki bayi. Setelah memutuskan keluar dari perusahaan yang mempekerjakannya sampai keringat terperas, dia mencoba peruntungan dalam sebuah class action lawsuit/gugatan ganti rugi ke  salah satu produsen obat yang disinyalir dapat memicu serangan jantung dan kematian. Kantor hukum bernama Finley & Figg (F&F) yang sudah berusia lebih dari 20 tahun ini dan hanya memiliki dua orang lawyer, mengkhususkan area practice mereka terhadap kasus kasus perceraian, DUI (Driving Under the Influence), kecelakaan lalu lintas dan kasus  kasus lain yang tidak memiliki nominal dollar yang besar. Adalah Oscar Finley, sang senior partner yang berumur 40 tahunan, dengan pernikahanya yang kurang bahagia dan sudah memiliki rencana untuk pensiun sehingga tidak lagi mempunyai target pencapaian yang besar terhadap karir.

pengacara bernama Oscar Finley ini selalu rapi mengenakan jas setiap hari di kantor hukumnya yang tidak selalu kedatangan client. Sekalinya ada client pun, bayarannya suka nunggak. Meski begitu, dia tetap jaga image dengan dandan rapi karena tahu bahwa orang cenderung lebih suka menilai pertama kali dari penampilan. Dan penampilan lah yang membuka peluang baru sekaligus menutup kesempatan. Sedangkan Wally Figg, sang junior partner, dengan usia yang masih cukup muda namun sedang dalam masa percobaan hukuman atas tuduhan DUI, empat kali bercerai, sudah cukup bosan dengan kasus-kasus yang ditangani di F&F dan menunggu kasus besar untuk menjadikannya lawyer kaya raya. Belakangan bergabunglah David Zinc sebagai associate, yang sebelumnya di temukan Oscar dan Wally tengah mabuk di depan kantor F&F.

David Zinc sebelumnya merupakan seorang lawyer muda lulusan Harvard, dengan posisi yang menjanjikan di Rogan Rothberg, suatu kantor hukum bisnis ternama di Amerika Serikat. Jika sebelumnya ia menjadi corporate lawyer, kali ini ia terjun langsung jadi street lawyer. Finley & Figg normalnya banyak mengatasi kasus perceraian dan surat wasiat sederhana sebelumnya. Hal itu berubah setelah mereka memegang kasus surat kuasa yang berujung pada kasus jatuhnya korban jiwa akibat obat penurun kolesterol bernama Krayoxx yang justru menyerang jantung. Wally memutuskan untuk menuntut perusahaan obat Varrick Labs. Ia mengumpulkan pengkonsumsi Krayoxx yang meninggal tanpa meneliti kandungan Krayoxx dahulu. Ia mengiming-imingi calon client-nya dengan sejumlah uang yang bisa diperoleh jika mereka memenangkan kasus Krayoxx tersebut.

Sebuah obat penurun koresterol bernama Krayoxx ini diproduksi oleh Varrick Labs, perusahaan farmasi terbesar ketiga di dunia, tengah menghadapi tuntutan class action di Florida karena efek samping dari obat tersebut di percaya dapat menimbulkan serangan jantung dan menjadi penyebab kematian beberapa orang. Wally, junior partner dengan tipikal menggebu-gebu, mendapat berita tersebut dari anak kliennya, yang percaya orang tuanya meninggal karena pengaruh obat tersebut, menjadikan kasus ini sebagai prioritas dengan harapan dapat meraih jutaan dollar. Tujuan dari class action lawsuit ini sebenarnya tak lebih dari penyelesain diluar pengadilan dari inisiatif Varrick Labs agar nama baik perusahanya tidak terekspos dengan membayar sejumlah uang ke F&F.

Research pun dimulai, sebuah kantor hukum kecil, dengan dua lawyer yang tidak memiliki keterampilan, track record yang begitu cemerlang dan bahkan belum pernah bersidang di pengadilan federal, yang tiap harinya hanya disibukkan dengan kasus-kasus jalanan, ditemani David Zinc, associate muda dengan jurusan hukum bisnis yang tak kalah parahnya; tak pernah sekalipun tampil di ruang persidangan, kini bersiap untuk kasus besar bernilai Miliaran dolar. Wally dan Oscar tidak pernah menjadi litigation lawyer. David pun dahulu bekerja sebagai corporate lawyer di perusahaan hukum besar. Kasus Krayoxx menyeret ketiganya di pengadilan untuk pertama kalinya. Bukan untuk kasus kecil, namun mereka menuntut perusahaan obat super besar yang di belakangnya terdapat perusahaan hukum dengan ratusan pengacara yang siap bertarung untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun