Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayo Youtuber, Kini Saatnya Bagi-bagi Uang

19 Juli 2021   11:46 Diperbarui: 19 Juli 2021   12:04 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar - https://jabar.tribunnews.com/2021/07/18/viral-aksi-ustaz-ujang-bustomi-bagi-bagi-uang-di-cirebon-sisihkan-uang-100-juta-sebut-bantuan-ppkm

Seorang pendakwah Ustaz Ujang, bagi-bagi uang di Cirebon. Lembar demi lembar uang seratus ribu berpindah tangan kepada orang-orang di perempatan jalan maupun para pengguna jalan. Ada nama lain yang juga melakukan aksi serupa di Bandung. Lembaran ratusan ribu pula yang disebarnya. Namanya Doni Salmanan,  seorang Youtuber sekaligus trader.

Ustaz Ujang Bustomi tidak diperlihatkan latar-belakang kekayaan pribadi maupun kemewahan hidupnya. Sebaliknya Doni Salmanan cukup lengkap dan detail dikupas media liku-liku perjalanan hidupnya  dari melarat hingga kaya saat ini.

*

Siapa tak senang mendapat  uang. Apalagi tanpa kerja, tanpa usaha, tinggal terima. Dan nikmati manfaatnya. Begitulah salah satu fenomena unik di tengah pandemi korona yang makin mengkhawatirkan penularan dan ancaman kematiannya.

Berbagai bantuan untuk para korban pandemi, baik dari Pemerintah Pusat maupun Daerah, memang mengucur deras. Belum lagi bantuan dari pihak swasta maupun perorangan. Geakan peduli sosial dan kemanusiaan itu ada yang gencar diberitakan media massa dan media online. Tetapi lebih banyak dilakukan diam-diam saja. Tanpa publikasi secara sengaja, apalagi secara besar-besaran. 

Sekadar contoh, banyak keluarga yang sedang isoman dibantu tetangga kanan-kiri maupun Pemerintah Desa/Kelurahan dalam hal penyediaan makanan dan obat-obatan.  Sebuah organisasi sosial menggalang dana dari orang-orang mampu dan peduli, untuk kemudian membuat pelayanan makan dan obat-obatan gratis pada beberapa kota sekaligus.

Demikian pun masih lebih banyak warga masyarakat kurang mampu (dan mereka yang terdampak atas merosotnya kondisi ekonomi) yang tidak kebagian. Banyak cerita menyedihkan tentang itu dari berbagai pelosok tanah air.

Media massa memberitakan semua kejadian dan peristiwa di lapangan dengan penuh empati. Sangat menyentuh, dan menimbulkan keprihatinan mendalam. Sayangnya, kerap dilupakan pemikiran dasar atas kebijakan yang diambil. Sejumlah media seolah terhanyut , tak sadar memunculkan pro-kontra dan saling menyalahkan. Bahkan tak sedikit tokoh masyarakat-politik-agama-ilmuwan mengenakan kacamata kuda dalam beropini atas suatu peristiwa.

*

Sebelum lanjut,  mari kita tengok aksi bagi-bagi uang dua nama yang mendadak beken di atas.

Adalah Ujang Bustomi, seorang pendakwah sekaligus Youtuber. Profesi pertama maupun kedua sama-sama menghasilkan uang, ada atau tidak ada korona. Namun, sangat tergantung pada kreativitas menjaga popularitas ke-ustaz-annya, dan juga kreativitas membuat konten menarik pada channel Youtube-nya.

Kerap materi ceramah/tausiah pun dijadikan konten Youtube. Itu sebabnya uang ratusan juta terasa enteng dibagi-bagikannya. Ia mengaku uang itu dari kantong pribadi, yaitu penghasilan dari gaji Youtube. Demi sedekah itu Ustaz Ujang Bustomi sudah menyiapkan uang sebesar Rp 400-500 juta.

Harapannya mulia:  pandemi ini cepat berakhir. Segenap warga masyarakat mematuhi program PPKM Darurat, tetap menjaga kesehatan, meyakini diri kuat dari terpaan korona, dan selalu bahagia.

Tapi  satu hal perlu diingatkan dari cara bagi-bagi uang Ustaz Ujang Bustomi, jangan sampai menimbulkan kerumunan dan penumpukan orang. Sebab kondisi tersebut jelas melanggar prokes dan PPKM Daarurat.

*

Bagaimana pula dengan Doni Salmanan? Sudah disebut pada bagian awal tulisan ini, keberhasilan sosoknya cukup fenomenal untuk ukuran anak muda.

Di Bandung, Doni Salmanan menggunakan motor besar kesayangannya membagi-bagikan uang. Ia berhenti diperempatan lampu merah mana saja, lalu membagi lembaran Rp 100 ribu kepada para pengendara sepeda motor yang lain. Sejumlah orang mengambil gambar pada momen tersebut, diunggah ke media sosial, dan menjadi viral. Doni Salmanan sendiri merekam melalui kamera pada helmnya.

Jauh hari sebelumnya Doni pernah viral ketika memberi donasi Rp 1 milyar kepada Reza Arap, seorang mantan gamer yang kemudian menjadi penghibur. 

Doni lulusan SD dan belum genap 30 tahun, pernah hidup prihatin dengan menjadi tukang parkir dan office boy. Bakat dan kehidupan ekonominya berkembang setelah menggeluti dunia maya, sebagai gamer, trader, dan Youtuber.

*

Tentu masih sangat banyak orang dan sosok lain tak kalah menonjol.  Terutama perannya dalam ikut mengatasi kondisi miris saat ini. Banyak Youtuber yang malang-melintang pada layar televisi dengan konten-konten mereka yang menghibur dan informative. Namun, belum secara khusus terkait dengan upaya ikut menanggulangi dampak buruk Covid-19.

Kisah dua Youtuber di atas semata sebagai contoh baik. Mestinya menginspirasi lebih banyak Ustaz-Gamers-Youtuber-Trader-Influencer lain.

Penutup, mari kita bertanya pada diri masing-masing: peran apa yang telah dan akan kita lakukan untuk ikut meredam ganasnya Covid-19 dan mengatasi dampak buruknya?  Bilamana sekedar memperpanjang sabar berdiam diri di rumah (mengurangi aktivitas  di luar rumah) dan mematuhi aturan prokes pun berkeberatan (abai, penuh keluh-kesah, nyinyir, dan banyak menyalahkan pihak lain), apalah lagi yang dapat diharapkan? Wallahu a'lam. ***

Sekemirung, 18 Juli 2021 / 8 Zulhijah 1442
Sugiyanto Hadi

*

Sumber: satu, dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun