Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Makan Gratis, Juga Berbagi Literasi

31 Oktober 2020   20:58 Diperbarui: 31 Oktober 2020   21:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makan gratis di surabaya - kompas.com

Di tengah berbagai berita yang bikin hati miris, bikin pikiran dipenuhi rasa was-was, serta perasaan tak menentu; selalu ada berita menggembirakan. Yaitu berita mengenai orang-orang penyebar kebaikan, berlaku baik untuk kebaikan orang lain, untuk ditiru.

Dan bonusnya, yaitu menjadi viral. Peristiwa kebaikan yang dikhabarkan itu dengan cepat dikenal orang, diperbincangkan pada media sosial, serta menginspirasi orang lain untuk (insyaa Allah) melakukan kebaikan pula.

Ada banyak hal baik, dan salah satunya yaitu kebaikan orang-orang yang membagikan nasi secara gratis. Bukan hanya sesekali, tetapi rutin hampir tiap hari. Jumlahnya pun tidak sedikit. Tanpa didasari ketulusan dan kemauan besar maka rencana berbuat baik demikian tak akan bertahan lama.

*

Gizi, Gratis

Tubuh ini perlu asupan. Bukan hanya gizi dan nutrisi, tetapi juga makanan rohani. Pengertian pertama disifati sebagai makanan yang halal, yaitu baik zatnya, benar cara penyembelihannya (dengan menyebut nama Allah, untuk hewan sembelihan), maupun dari cara pendapatkannya.

Sedangkan makanan rohani tentu saja pendidikan budi-pekerja, sopan-santun/tata-krama, etika, dan terutama pendidikan agama. Dalam Islam, pendidikan agama mengacu pada tuntunan Al Qur'an (semua aspek kehidupan ibadah maupun muamalah) dan Sunah (yang dicontohkan Nabi Muhammad).

Peristiwa pertama tentang satu keluarga di Surabaya yang sejak September 2020 membagikan makanan gratis. Jumlahnya 100 porsi, dari Senin hingga Jumat. Nasi gratis itu (menurut pengakuan pelakunya) dibagikan dengan satu tujuan, yaitu membahagiakan orang lain.

Dengan ide yang sama, di Klaten ada pula sebuah warung nasi gratis. Warung Gratis Bersinar namanya. Usaha itu didukung oleh paguyuban bakul/pedagang setempat.  Mereka beraktivitas sosial sejak sebulan terakhir. Ide kebersamaan mereka bermula dari WhatsApp Group.

*

Berbagi, Komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun