Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mimpi Mas Burman

2 Februari 2020   19:46 Diperbarui: 2 Februari 2020   19:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
setengah wajah | source: markmanson.net

Mas Burman tercengang. Dari dulu ia sangat kagum pada semangat kerja Udin. Belakangan ia pun tahu betapa Udin penuh perhitungan dan kesenangan. Buka cabang baru berarti tambah koleksi isteri. Ide yang gemilang dan cerdas sebenarnya. Kalau ada sembilan cabang apa isterinya numpuk sembilan?

"Heran? Bingung? Itu makanya dari dulu kunasihati kamu, bikinlah usaha yang membutuhkan tenaga kerja wanita. Kamu malah buka bengkel motor. Penampilanmu jadi kucel dan bau oli. Tidak ada perempuan mau mendekat perjaka kucel. Apalagi mau jadi karyawanmu. Nah lihat nasibmu sekarang, isteri satu pun belum kamu dapat. Karena itu tirulah gaya hidupku. . . . . !" 

"Tidak. Aku tidak mungkin meniru gayamu. Tidak suka. Aku bahkan akan mengubah penampilanku menjadi perempuan. . . .!"

"Serius? Kamu sudah gila kukira!"   

Mas Burman hanya tertawa, lalu pergi begitu saja. *** (Bersambung)

Sumber gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun