Mohon tunggu...
Sugiarto Sumas
Sugiarto Sumas Mohon Tunggu... Guru - Widyaiswara Ahli Utama

Sebagai widyaiswara di Kementerian Ketenagakerjaan bertugas untuk menjadi fasilitator / pembimbingan peningkatan kompetensi pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Menulis artikel ilmiah dan artikel populer adalah salah satu hobby sekaligus kewajiban sebagai tenaga pendidik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peningkatan Kompetensi ASN Melalui Pembelajaran Terintegrasi

30 September 2022   21:05 Diperbarui: 18 November 2022   09:12 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Integrasi, kreasi pribadi aplikasi canva

Masa kini strategi diklat dengan melaksanakan pembelajaran  (learning).  Ciri-ciri pembelajaran antara lain: Berfokus pada pembelajar (learner); Pelatih bertindak sebagai fasilitator: Dilaksanakan dua arah / interaktif; Prinsip  kelompok untuk kelompok  (many to many); Pelaksanaan kapan saja: Melalui eksperimen, berpikir kritis, penyelesaian masalah, dan inovasi.

Sesuai dengan  strategi dan ciri-ciri pembelajaran  masa kini di atas, maka  metode pembelajaran yang digunakan adalah metode corporate university (corpu).

Metode Corpu ini memadukan pendekatan klasikal dan non klasikal di tempat kerja untuk mendukung pencapaian strategi organisasi dan kebijakan nasional.

Menurut Muhammad Taufiq,  Deputi Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (2022), terdapat 7 (tujuh) elemen penyelenggaraan Corpu  Aparatur Sipil Negara.

Pertama, Struktur Corpu.  Perlu dibuat sesederhana mungkin dan tidak menimbulkan silo-silo baru yang dapat menghambat organisasi pembelajar. Komitmen pimpinan kementerian / Lembaga  menjadi faktor kunci keberhasilan Corpu.

Kedua, Manajemen Pengetahuan.  Bertujuan untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi pembelajar. Dalam hal ini, pengetahuan adalah kekayaan sesungguhnya dari organisasi pembelajar. Aktivitasnya terdiri atas: 1. Analisa lingkungan organisasi dan kebutuhan pengetahuan; 2. Strategi akuisisi pengetahuan melalui insource / outsource, research, innovate, learn); 3. Penjabaran dalam program pembelajaran; 4. Dokumentasi dan pengembangan.

Ketiga, Fokus Pembelajaran. Memerlukan penyesuaian dengan persaratan  kompetensi ASN yang terdiri atas kompetensi teknis yang berfokus pada pengembangan kompetensi teknis bidang dan inti. Dan kompetensi manajerial-sosial kultural berfokus pada pengembangan kompetensi kepemimpinan, sosiokultural dan transformasi organisasi.

Keempat, Sistem Pembelajaran.  Adalah rantai nilai pembelajaran yang terdiri atas: 1. Diagnosis kebutuhan pembelajaran; 2. Memperoleh solusi pembelajaran; 3. Pengiriman dan penyebaran pelaku; 4. Dampak pembelajaran dan pengukurannya.

Kelima, Strategi pembelajaran. Intinya adalah: 1. Mengintegrasikan pembelajaran daring dan luring; 2. Pembelajaran Formal, Pembelajaran Informal,  Pembelajaran berbagi (sharing); 3. Pembelajaran dalam proporsi 10:20:70. Dan  mengintegrasikan pembelajaran mandiri: Pembelajaran E-Learning; Pembelajaran Klasikal; Pembelajaran di tempat kerja; Dialog; dan Komunitas online.

Keenam, Teknologi Pembelajaran. Ini merupakan kunci keberhasilan pengembangan pengetahuan  organisasi pembelajar di era 3.0 dan 5.0 ini. Fokusnya  pada ketersediaan Learning Management System dan integrasi dengan manajemen kepegawaian.

Ketujuh, Integrasi Sistem.   Merupakan elemen pemungkas pengembangan Corpu. Integrasi sistem ini adalah hasil dari pengintegrasian 6 (enam) sub sistem, yakni: 1. sub sistem perencanaan dan penganggaran; 2. sub sistem pengembangan budaya organisasi ; 3. sub sistem penilaian kinerja pegawai; 4. sub sistem teknologi; 5. sub sistem manajemen pengetahuan;  dan 6. sub sistem pola karier. Keberhasilan integrasi sistem  secara keseluruhan sangat tergantung pada komitmen pimpinan organisasi pembelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun