Mohon tunggu...
Suci Rahmawati
Suci Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi PGSD dengan hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Alam ke Lembar Kertas: Mengajarkan Puisi Anak Berbasis Lingkungan Sekitar

6 Desember 2024   19:14 Diperbarui: 6 Desember 2024   19:31 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menggunakan pendekatan berbasis indra dapat meningkatkan pengalaman belajar anak. Misalnya, meminta untuk menutup mata dan mendengarkan suara-suara di sekitar mereka atau bisa juga dari audio, kemudian menuliskan puisi yang menggambarkan suara-suara tersebut. Atau, mereka dapat merasakan tekstur berbagai benda di alam dan menuliskan puisi berdasarkan pengalaman tersebut.

4. Diskusi kelompok.

Mendorong anak-anak untuk berdiskusi secara kelompok tentang tema-tema tertentu, seperti cinta alam atau pentingnya menjaga lingkungan, dapat menghasilkan berbagai ide yang dapat dituangkan dalam bentuk puisi. Diskusi ini juga membantu membangun keterampilan sosial dan kolaborasi.

5. Menggunakan teknologi.

Dengan kemajuan teknologi, anak dapat menggunakan aplikasi atau platform online untuk berbagi puisi mereka. Misalnya, mereka dapat membuat blog pribadi atau menggunakan media sosial untuk mendeklamasikan puisi yang telah mereka tulis. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis, tetapi juga keterampilan digital mereka. Namun tentu saja ini harus dengan pengawasan orang dewasa.

Kreativitas dalam mengajarkan puisi kepada anak-anak berbasis lingkungan adalah pendekatan yang sangat efektif untuk meningkatkan minat dan motivasi anak. Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber inspirasi, proses pembelajaran puisi menjadi lebih bermakna, interaktif, dan relevan dengan kehidupan mereka. Melalui kegiatan menulis puisi, anak-anak tidak hanya belajar berkreasi, tetapi juga belajar menghargai keindahan bahasa dan lingkungan. Dengan demikian, kita dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih peka, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka.

Di ujung perjalanan kreatif ini, yang terpenting itu bukanlah menghasilkan puisi yang sempurna, melainkan membangkitkan spirit eksplorasi pada diri anak. Setiap anak adalah potensi penyair. Tugas kita hanyalah membuka pintu imajinasi, menyediakan kunci kreativitas, dan membiarkan mereka menjelajahi dunia kata-kata. Untuk itu, dengan menerapkan metode-metode kreatif dalam pengajaran puisi, kita tidak hanya membekali anak-anak dengan keterampilan menulis, tetapi juga menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam. Mari kita jadikan puisi sebagai jembatan untuk menghubungkan anak-anak dengan dunia di sekitar mereka, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang berwawasan lingkungan dan kreatif.


Untuk itu mari kita bawa anak-anak keluar dari tempat dinding kelas ataupun rumah dan biarkan mereka menemukan keindahan di dunia sekitar mereka, dari alam ke lember kertas, mereka akan belajar bahwa puisi bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi cerminan dari dapa yang mereka rasakan dan lihat setiap hari. Dengan demikian, puisi menjadi hidup, mengnspirasi, dan membangkitkan rasa cinta mereka terhadap alam dan bahasa.

Referensi

Paramitha, P. E. P. (2023). Upaya Pengembangan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Dengan Memanfaatkan Media Lingkungan. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(4), 479-492. INDONESIA, P. P. B. D. S. KEEFEKTIFAN MEDIA LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI.

Kusyairi, K., & Hasan, S. (2024). Mengeksplorasi Pengaruh Lingkungan Belajar Luar Ruangan terhadap Keterlibatan Siswa dalam Penulisan Puisi: Studi Kasus di Lingkungan Pantai. CENDEKIA: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmiah, 1(5), 231-239.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun