Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Salah Kaprah Sensor Tayangan Televisi

19 September 2016   21:48 Diperbarui: 20 September 2016   08:30 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : nasionalkompas.com

Pornografi dan pornoaksi  kembali diperdebatkan netizen,  manakala ada pensensoran  dari stasiun televisi yang menampilkan atlet cabang renang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat. 

Mungkin karena dianggap membuka aurat, memperlihatkan sebagian anggota tubuh maka tayangan altet renang  putri tersebut di kaburkan atau diblur.

Terus terang saya  jadi binggung sendiri, sebenarnya bagaimana batasan pornografi  tersebut? Seperti apakah sebuah tayangan televisi dianggap  masuk kategori pornografi?

Kalau artis dengan pakaian minim, terbuka, memperlihatkan sebagian anggota tubuhnya , okelah untuk di blur. Tetapi kalau atlet   cabang renang yang memang kostumnya seperti itu  dan memperihatkan auratnya diblur? Masak iya, atlet sedang berenang dengan pakaian renang dianggap kategori pornografi?

Saya coba telusuri isi siaran yang dilarang oleh Komite Penyiaran Indonesia (KPI). Dalam UU No 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran, BAB IV pasal 36 ayat (5) menyebutkan  Isi siaran dilarang : 

a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; 

b. menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan narkotika dan

obat terlarang; atau

 c. mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan. 

Kemudian ayat (6) Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau

mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun