Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program SERU (Murid Eksplorasi, Riang, dan Unggul): Menumbuhkan Potensi dan Menyemai Karakter di Kelas X-5

24 Agustus 2025   13:19 Diperbarui: 24 Agustus 2025   21:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penampakan Desain kelas yang sudah jadi, sumber dokpri

Program SERU (Murid Eksplorasi, Riang, dan Unggul): Menumbuhkan Potensi dan Menyemai Karakter di Kelas X-5

 

Coba kita bayangkan bersama, di sebuah kelas yang kita jadikan ruang belajar hanya dipenuhi oleh suara wali kelas tentu kurang mengasyikan, bukan? Sehingga perlu juga tawa, rasa penasaran, dan percikan ide kreatif dari para murid di bawah binaannya. Inilah ruh dari Program Seru (Murid Eksplorasi, Riang, dan Unggul) yang merupakan inisiatif dari dedikasi yang menempatkan murid sebagai pusat pembelajaran sehingga murid memiliki ruang untuk bertanya, mencoba, dan berinovasi. Dengan adanya program ini, pembinaan dan pembimbingan tidak berfokus pada wali kelas tapi menstimulus petualangan penuh pengalaman yang menumbuhkan rasa percaya diri, keterampilan kolaborasi, dan penguatan karakter.

Ide ini dilatarbelakangi oleh semangat mengimbaskan dari ilmu guru penggerak dan pengetahuan dari program sekolah bakti BCA. Selain itu, pengamatan selama dua pekan dan melakukan penilaian diagnostik untuk mengetahui latar belakang keluarga, diri, dan motivasi sekolah. Permasalahan lain yakni dinamika belajar, interaksi para murid di kelas, ada murid yang aktif dan pasif, kurang percaya diri, masih ada yang belum menghargai waktu untuk datang tepat waktu, dan sebagainya.

Di samping akademik, ada bagian yang menyentuh adalah karakter terutama penggunaan lisan dan perilaku. Apalagi adab menurut pribadi sangatlah penting sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang beragam terutama yang mudah tersulut emosi apabila ada temannya yang memancing meskipun konteksnya bercanda sehingga terkadang tanpa disadari keluarlah kata-kata kurang baik. Hal ini akan berdampak rasa sosial yang menurun akibat kurang kesadaran diri dan kebiasaan selama di jenjang sebelumnya.

Tak hanya itu, peran wali kelas tak sekadar urusan administrasi untuk mengecek kehadiran murid, membuat laporan hasil belajar, dan lebih dari itu. Sebagai orang tua kedua yang dipercayakan sekolah dan orang tua tentu ada amanah yang besar untuk membersamai dan membimbing langkah murid untuk menemukan jati diri meskipun itu penuh tantangan dan dinamika proses pembelajaran yang tak selalu berjalan mulus.  Hal tersebut yang menggerakkan saya untuk merancang program yang diberi nama SERU (Murid Eksplorasi, Riang, dan Unggul) yang sudah saya terapkan di kelas X-5 pada tahun ajaran 2024/2025 yang memanfaatkan pembelajaran P5 yakni

  1. Membuat kesepakatan dan prosedur kelas
  2. Merancang proposal hidup murid
  3. Besama (Bersama makan satu bulan sekali)
  4. Rubikat (Ruang bakat dan minat setiap jumat)
  5. BUCARA (berbagi, Ungkapkan, cerita, dan rasa)
  6. Pribadi (Pendampingan ramah, inspiratif, dan bermanfaat untuk aspirasikan diri individu)

Ilustrasi Penampakan Desain kelas yang sudah jadi, sumber dokpri
Ilustrasi Penampakan Desain kelas yang sudah jadi, sumber dokpri
  • Membuat Kesepakatan dan Prosedur Kelas

Sebelum membentuk kesepakatan kelas dan bagaimana melaksanakan yang dijabarkan melalui prosedur, terlebih saya sampakan manfaat dan komitmen yang dilaksanakan sehingga tanpa paksaaan tapi sebuah kebutuhan. Dengan dipandu ketua kelas dalam proses pembuatannya. Kesepakatan ini tentu sebagai kompas yang mengontrol diri untuk terus berbenah dan berefleksi diri agar segala laku dapat sesuai harapan. Tak hanya itu, kesepakatan ini juga merujuk pada budaya sekolah yang diterapkan setiap pagi yakni literasi membaca kitab sesuai agama dan membaca buku.

Kesepakatan ini berimbas pada kebiasaan murid untuk tidur tepat waktu agar esok pagi dapat bangun pagi dan sampai di sekolah sebelum pukul 07.15 untuk mengikuti kegiatan literasi pagi berupa membaca kitab dan sains. Sebelum melaksanakan berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan membaca setidaknya murid memiliki pengalaman belajar untuk mengetahui yang belum diketahui sebelumnya. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap hari meskipun masih ada satu atau dua yang terlambat yang masih memerlukan pembinaan. Namun secara secara garis besar semua menjalankan dengan penuh kesadaran dan keteladanan saya yang sudah ada di kelas sebelum kegiatan berlangsung.

2. Merancang Proposal Hidup Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun