Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanam dan Tumbuh Bersama, Kolaborasi Sekolah dan Paguyuban Wali Murid dalam Mewujudkan Kebun Mini sebagai Wahana Life Skill Bertani

1 Agustus 2025   20:36 Diperbarui: 1 Agustus 2025   20:39 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk  mewujudkan itu tidaklah mudah, perlu kesadaran diri orang tua untuk ikut serta membersamai kegiatan yang digagas guru kelas. Kesibukan tak menjadi penghalang  asalkan ada kemauan maka akan ada jalan keluar. Kehadiran orang tua tentu harapan besar bagi ketercapaian program tersebut sehingga keberhasilan kebun mini yang sudah disepakati di awal tahun ajaran baru bukan tanggung jawab guru kelas tapi hasil sinergi bersama orang tua. Untuk itu guru kelas dapat mewujudkan bentuk kolaborasi yakni penyediaan sarana, pendampingan kegiatan, monitoring untuk perawatan. 

Dengan adanya kolaborasi pihak sekolah dan orang tua tak hanya menguatkan proses pembelajaran tapi secara tak langsung dapat menguatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua, serta membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan sekolah. Dengan hubungan tersebut, semua masalah pendidikan dan perkembangan anak dapat disampaikan pada sekolah sehingga secara bersama-sama menemukan jalan keluar demi pencapaian karakter dan potensi yang dikembangkan.

Kebun mini yang merupakan proyek sekolah merupakan hasil kolaborasi sebagai bentuk investasi jangka panjang. Dari lahan seadanya, anak akan belajar tentang kehidupan. Meskipun nantinya tangan anak kotor tapi akan tumbuh keterampilan dan karakter, serta nilai kehidupan seperti ketekunan, kesabaran, kemandirian, kerja sama, empati, dan kecintaan pada proses bukan hanya hasil akhir.

Nilai-nilai itu akan menjadi life skill bagi anak sebagai bekal generasi tidak hanya cerdas secara akademis tapi memiliki karakter tangguh dan peduli sehingga melalui proyek yang terkesan sederhana. Tapi tak sederhana dampak yang diperoleh terutama anak memperoleh pelajaran yang besar mengenai merawat, bertumbuh, dan menghargai hidup yang dimulai dari satu benih kecil di tangan anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun