Fenomena Terkikisnya Etika dan Rasa Malu
Di sudut kota yang begitu riuh
Tatkala senja hangat menyapa
Menyambut malam datang menanti
Nampak bayangan gelap
Mengintai di balik dinding-dinding
Mereka seolah tak percaya dengan apa yang terjadi?
Saat etika mulai meredup, rasa malu terlupakan
Semua tenggelam dalam lautan ambisi
Sementara nurani terbengkalai dalam duka
Di arena politik, tarian kepalsuan terasa begitu nyata
Janji manis yang diucapkan mulai terlupa saat kursi menjadi pujaan
Etika mulai tergantikan oleh kepentingan tertentu
Bahkan rasa malu pun menghindar dari tatapan tajam
Sementara di dunia maya, fitnah dan penyebar kebencian merajalela
Saling sikut dan saling mencela
Etika seolah terkubur  dalam kepalsuan yang asing
Anonimitas memupus rasa malu dan mengikis kejujuran
Etika seolah terpaku di antara kilatan layar digital
Saat kebenaran mulai terkikis oleh algoritma kepentingan
Namun, masihkan ada terselip cahaya di balik kegelapan?
Di antara reruntuhan peradaban yang mulai terganti
Mungkinkah masih ada tumbuh benih-benih harapan?
Untuk mengembalikan norma kehidupan
Yang terkoyak karena pelampiasan ego semata
Mari kita saling bangun dan mengingatkan diri
Menerapkan nilai kehidupan
Sebagai budaya bangsa
Sebagai warisan leluhur
Untuk terus kita jaga dan rawat dengan sepenuh hati.