Langkah ketiga adalah diskusikan. Guru dapat  meminta rekan guru lain menceritakan pengalaman mengajarnya. Tugas kita adalah sebagai pendengar aktif, lalu meminta yang bersangkutan (rekan kerja tadi) menilai sikap empati kita saat menjadi pendengar empati.Â
Guru dapat menggunakan form untuk mengukur keberhasilan dalam tindakan sebagai pendengar form. Adapun kriteria penilaian diberikan skor antara 1-4 dengan kriteria penilaian adalah kontak mata, respon sesuai, menghindari gangguan, mengajukan pertanyaan, memparafase, tidak memtong pembicaraan, transisi peran.
Cara itulah dapat kita lakukan untuk mengasah empati sebagai pendengar baik. Tidak hanya sebagai pendengar bisa juga empati dalam hal lain. Agar dapat tercapai guru memiliki karakter empati diperlukan komitmen dalam melihat kebutuhan siswa dalam belajar atau adanya penyesuaian pendekatan yang diperlukan. Selain itu, guru dapat menggali aspek kognitif, afektif, dan behavior siswa kala mengenali situasi pembelajaran.
Guru yang menyenangi pekerjaan akan terus mencoba dengan hati. Guru yang selalu bersemangat akan selalu bersinergi menumbuhkan motivasi membangun komunikasi yang baik agar dapat merekatkan hubungan antara guru dan siswa.Â
Dari guru inovatif, kreatif dan empati akan melahirkan siswa yang kreatif dan penuh karakter. Mari semangat belajar agar terus memperbarui kualitas diri memberikan yang terbaik bagi anak bangsa. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi?Â
Tanamkan rasa malu bila kita terfokus ke materi tapi tidak melakukan sesuatu yang berdampak. Mari bergerak dan berdampak demi masa depan anak bangsa.
 Sumber: Refleksi Diklat Semangat Guru2