Mohon tunggu...
Suciana Dwi Irawati
Suciana Dwi Irawati Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang IRT

pendidikan matematika , Online Shop , blogger, IRT @Sucianadwi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ruang Publik Solo, Menjelma Jadi Hiburan Gratis

30 September 2015   19:59 Diperbarui: 30 September 2015   20:25 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alun-alun utara ini merupakan alun-alun yag dibangun pada masa kerajaaan. Fungsi alun-alun sebagi tempat pertemuan raja dengan rakyatnya atau saat ada pengumuman tertentu maupun upacara. Alun-alun ini merupakan salah satu ruang publik terbuka yang merupakan bagian dari kawasan budaya Keraton Kasunanan Surakarta. Saat ini alun alun masih berfungsi sebagai ruang publik, ada waktu-waktu tertentu alun-alun digunakan untuk pagelaran. Misalnya saja saat acara sekaten.

Kondisi sekarang untuk alun-alun utara sudah sedikit berubah karena kebijakan pemerintah setempat menggunakan sementara alun-alun untuk berjualan bagi pedagang pasar Klewer yang kiosnya sempat terbakar akhir tahun 2014 lalu. Sehingga fungsi ruang publik dari alun-alun solo bergeser ke perdagangan. Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama, karena fungsi alun-alun sebagai tempat publik akan kembali ke semula setelah pasar Klewer selesai dibangun.

Solo citywalk, area pedestrian untuk walking tour

Solo citywalk, adalah tempat khusus bagi pejalan kaki atau pedestrian. Awalnya citywalk ini merupakan jalur lambat. Setelah ada kebijakan dari Pemerintah Kota Solo, jalan lambat ini sebagai citywalk, jalan ini membentang sepanjang jalan Slamet Riadi sampai Purwosari. Hanya pejalan kaki dan sepeda onthel yang diperkenankan untuk melewatinya. Sepeda motor maupun mobil dilarang untuk memakainya, Disepanjang citywalk terdapat tempat berteduh yang nyaman, dan di citywalk juga disertai wifi sangat asik untuk kita berselancar internet.

[caption caption="citywalk solo (dokpri:suciana)"]

[/caption]

Di area citywalk disepanjang Jalan Slamet Riadi ini akan melewati bangunan sejarah sepanjang jalan. Misalnya saja ada Museum Batik Danar Hadi, Museum Radya Pustaka, Stadion Sriwedari, Taman Sriwedari dll.

Solo citywalk ini merupakan ruang publik di Solo karena memenuhi kriteria ruang publik terbuka. Kendala yang ada yaitu masih adanya pedagang yang berjualan di situ, serta masih banyaknya pengguna sepeda motor yang tak menginadahkan aturan. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab kita sebagi pengguna yang sudah di sediakan ruang publik, sebaiknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Berbeda dengan citywalk, Setiap hari minggu jalanan ini cukup padat karena jalan Slamet Riyadi digunakan untuk car free day (CFD).

CFD, Bisa dikategorikan juga kedalam ruang publik namun terbatas waktu, serta aturan. Di CFD kamu bisa apa saja, tapi tak boleh menggunakan sepeda motor dan mobil ya selama acara CFD berlangsung, biasanya banyak orang yang jalan-jalan atau naik sepeda onthel saja. CFD ini tak hanya dijumpai di Solo, tapi juga daerah disekitar Solo seperti Karanganyar, Sragen, tetapi tak seramai di Solo.

Tak jauh dari area citywalk ada benteng Vastenburg yang berupa lapangan yang luas

Benteng vastenburg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun