Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kunci dan Jalan Menuju Surga

20 Februari 2024   12:27 Diperbarui: 21 Februari 2024   06:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

"Agama dan kepercayaan apapun, selalu dan selalu mengarahkan kepada umat pendukungnya, agar hidup yang beorientasi menuju Surga dan menjauhi kehidupan Neraka ..." (Analisis) 

Sebagaimana di artikel sebelumnya, telah dipaparkan betapa canggihnya teknologi Tuhan dalam merekam bukti-bukti perilaku manusia dan betapa objektifnya proses pengadilan Tuhan dijalankan. Maka sudah barang tentu kita semua berharap agar tidak salah jalan dalam meniti kehidupan ini, kita ingin selamat sampai ke Surga.

Pertanyaannya, "Bagaimanakah jalan yang tepat menuju ke Surga?"

Pertanyaan tersebut sampai saat ini masih menjadi polemik yang tidak pernah ada ujungnya antar umat beragama. Mereka saling mengklaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar, agamanyalah yang bisa menghantar menuju ke Surga, mereka menganggap kelompok yang lain salah, agama yang lain dianggap sesat, kafir dan akan terjerumus ke Neraka.

Saya sangat yakin, di dalam hati kecil masing-masing umat beragama selalu dihinggapi keraguan, kerisauan. Apakah agama yang dipilih sudah tepat? Apakah ibadah yang dijalankan sudah benar? Apakah pahala-pahala yang sudah dikumpulkan bisa menjadi tiket menuju ke Surga? Atau, apakah pengorbanan nyawa melalui aksi-aksi bunuh diri untuk menciptakan teror akan diterima oleh Tuhan?

Keraguan-keraguan ini harus dijawab, harus di-clear-kan, sehingga kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa perjuangan kita dalam meniti kehidupan di dunia ini tidak sia-sia.

Nah, sebenarnya jawabannya sangat mudah bila kita menggunakan akal sehat kita. Jalan menuju Surga sangatlah jelas dan terang benderang, bukan sesuatu yang gelap dan tak kasat mata. Namun memang tidak mudah untuk mencapainya, seolah-olah kita harus naik-turun bukit, menyeberang sungai, mendaki tebing yang terjal dan berbahaya. Dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, dibutuhkan kesabaran level tinggi untuk sampai ke Surga.

Jadi, jalan ke Surga sangatlah gamblang meskipun tidak mudah. Hanya menjalankan satu amalan, hanya menjalankan dua kata.

Nah, apakah amalan tersebut? Cukup simpel, yakni "Menegakkan Keseimbangan", itulah kunci Surga. Tidak peduli apa latar belakang agamanya, aliran kepercayaannya, ataupun ideologi yang dianutnya. Mengapa demikian?

Memang dua kata tersebut terkesan sederhana, namun bila kita jabarkan, dua kata tersebut mengandung makna sangat luas dan dalam, membutuhkan pengorbanan yang besar. Menegakkan, berarti membangun memperbaiki, menjaga atau mempertahankan. Sedangkan Keseimbangan adalah suatu sistem yang proporsional, teratur, efektif, efisien, atau yang pas, tidak lebih dan tidak kurang. Mengapa harus dengan keseimbangan?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, maka kita harus mengenal atau memahami terlebih dulu siapakah Tuhan itu, siapakah Allah itu, apakah yang dikehendaki Tuhan terhadap Manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun