Kemudian kita mengenal 3 tokoh besar lain yang kemudian apa yang dirintisnya menjadi pondasi pendidikan di Indonesia, dan berkembang mewarnai dunia kependidikan di Indonesia, menjaga moral, agama dan budaya bangsa- ketiganya adalah KH. Ahmad Dahlan (merintis sekolah modern pada 1911, kemudian mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah pada 1912), KH. Hasyim Asy’ari ( mendirikan Pesantren Tebu Ireng pada 1899, kemudian NU pada 1926) dan Ki Hadjar Dewantara, mendirikan sekolah bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa kemudian dikenal dengan nama Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
KH. A Dahlan, KH Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh-tokoh yang paripurna, mereka adalah pejuang bangsa, pembaharu pendidikan, pendidik, tokoh agama dan budaya yang peduli pada masyarakat lemah dan bangsanya. Mereka bersama Kartini dan Dewi Sartika- kelima tokoh ini dianugerahi Sebagai Pahlawan Nasional, tokoh Pembaharu Pendidikan abad 20.
Kini, kita benar-benar membutuhkan tokoh-tokoh pembaharu untuk Pendidikan Nasional Abad 21, dengan segala tantangan perubahan dalam era teknologi dan globalisasi tanpa kehilangan atribut keindonesiaannya dengan pondasi kependidikan yang telah dirintis oleh Para Tokoh Pendidikan Nasional abad 20.
Wallahu A’lam Bishawab. (SR-Swasta, Tinggal Di Jakarta)