Mohon tunggu...
Yoanda Suastanti
Yoanda Suastanti Mohon Tunggu... Buruh - saya

selalu ada jalan untuk orang-orang yang masih menggenggam harapan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Lagu, Pancasila, dan Anak Punk

12 September 2019   00:08 Diperbarui: 12 September 2019   00:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hakekat dari punkers sendiri adalah mereka yang memiliki spirit punk yang pantang menyerah serta peka terhadap masalah sosial yang ada disekitarnya. Punk yang menganut ideologi bagus yaitu Do It Your Self yang artinya lakukan apa yang menurut kamu harus lakukan yang tentu saja tidak menginjak harga diri orang lain dan tidak merugikan orang lain. Ideologi tersebut sebenarnya sangat bagus jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang melatih kita untuk tidak takut untuk mengambil resiko, mandiri, bisa berfikir out of the box, serta menambah giat bekerja untuk tidak bermalas-malasan. Selain itu jika kita menemui kegagalan ingatlah punk pasti kita tidak terlarus terus menerus dalam kegagalan itu karena punk mengajarkan tentang ketegaran dalam menghadapi masalah serta tidak boleh cengeng dalam menghadapi masalah. Hal ini bisa dibuktikan bahwa banyak tokoh punk yang sukses bukan karena keonaran mereka, tetapi karena usaha mereka yang giat untuk mencapai sukses. Bahkan mereka juga sukses tidak hanya dengan bermusik saja mereka juga membuka clotingan kaos, membuka distrro-distro, membuka bar, dan studio musik tetapi mereka tidak keluar dari konsep punk atau malah berkejasama dengan apa yang sebenarnya mereka lawan yaitu ketidakadilan, serta tidak hanya main band saja tetapi tetap kritis dengan permasalahan sosial dan penegakan HAM.

Adapula anak punk yang di anggap meresahkan warga,menganggu ketertiban umum dan merusak pemandangan karna tampilan mereka yang provokatif dan terkesan jorok. Anak  punk ini lah yang seharusnya di berikan  pengarahan dan wadah dari pemerintah, sehingga mereka dapat menemukan mata penceharian baru selain mengamen. Jika anak-anak punk ini dibimbing dengan benar karya-karya mereka sangat kreatif dan kritis.hanya saja karna tampilan mereka pemerintah seakan enggan untuk memberikan sarana pada mereka. Dinas keteritban umum hanya merazia mereka dan mendatanya tanpa memberikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Seperti yang terjadi di beberapa kota di Indonesia, sepeti di Ngawi 13 anak punk yang di tangkap Satpol PP ternyata hapal lagu kebangsaan Indonesia dan hapal pula Pancasila. Mereka di tangkap karena melanggar Perda no.1 tahun 2017 tentang ketertiban umum dan masyarakat di Kabupaten Nawi.  Dan 13 anak punk  di Jombang dengan usia sekolah pun nyatanya tidak semua hafal pancasila.

Berbeda dengan komunitas Taring Babi yang didirikan oleh marjinal, group music alran rock punk ini sangat nasionalis dan tentu saja mereka hapal pancasila. Taring babi adalah wadah untuk anak-anak punk yang kreatif. Menurut taring babi punk bukan hanya sekedar music dan style,music bagi mereka music dan karya-karya mereka menjadi keritik social. Seperti tato yang di buat marjinal mengandung pesan dan ideology dan mengandung makna di tiap gambarnya. Punk kerap diidentikan dengan hal-hal yang negative. Menjadi diri sendiri, bebas dan mandiri menjadi motivasi komunitas Taring babi untuk menghilangkan anggapan tersebut. Bobi gitaris marjinal band  mengajak anak-anak punk jalanan berkarya untuk menghilangkan anggapan negative masyarakat. Ternyata potensinya bisa melebihi orang-orang dengan background institusi karena mereka mendapat pelajaran dan pengalaman di jalan,maka mereka dapat menghasilkan suatu karya misalnya music atau lukisan dengan hasil yang keren dan keritis yang menyuarakan pesan-pesan dibalik karya-karya yang mereka hasilkan.Minimnya wadah juga perhatian pemerintah dan masyarakat menutup potensi yang mereka miliki.

Berikut ini wawancara saya dengan beberapa perwakilan dari komunitas punk. Adapun pertanyaan yang saya ajukan adalah sebagai berikut:

1.Apakah anda hapal pancasila?

2.Apakah anda mengetahui pengertian pancasila?

Dari beberapa perwakilan dari komunitas punk yang saya wawancarai beriut ini jawabannya

Yadi, perwakilan dari Kuningan of the punk"hapal lah gue pancasila,menurut gue pancasila tuh mungkin ideology dasar bagi Negara Indonesia"

 ray dari punk Bekasi " kaga hapal gue kak,kaga tau dah pancasila apaan"

Benndot dari street punk Kuningan of the punk " gak tau bingung apal dikit-dikit,tapi bingung pancasila apaan"

Adang 28 tahun  dari punk-punk street of bekasi " gue hapal pancasila tapi gue gak tau pancasila apaan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun