Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mau Beli Barang Usai Liat Iklan? Eitz, Intip Info Berikut Supaya Tidak Tertipu Bahasa Iklan Ya

6 Agustus 2020   17:40 Diperbarui: 7 Agustus 2020   11:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa iklan adalah bahasa persuasif. Bahasa iklan bertujuan untuk membujuk orang agar terpengaruh sehingga mau membeli produk yang sedang ditawarkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan bahasa iklan sehingga membeli produk yang di-iklan-kan itu. Jika tidak jeli terhadap bahasa iklan, maka akan mudah sekali terpengaruh.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya sendiri juga pernah terbujuk dengan bahasa iklan. Akhirnya saya membeli sebuah produk. Padahal produk yang dibeli tidak sesuai dengan ekspektasi. Kecewa? Tentu saja.

Nah, supaya kita semua tidak terpengaruh dengan bahasa iklan, yuk simak 7 info berikut ini. Info ini saya susun berdasarkan pengalaman pribadi.

1. Kata: mulai.... hingga.....

Saat Anda mendengar atau membaca ikla dengan kata-kata mulai...... hingga....... Anda jangan langsung tergiur dengan tawaran ini. Tawaran ini biasanya layanan jasa seperti operator seluler meng-iklankan paket data. Kedua kata tersebut pada dasarnya menjebak. Cara kerja kata ini ialah kata "mulai" digunakan untuk menyebutkan harga termurah/terendah, sedangkan kata "hingga" digunakan untuk menyebutkan "kuota data terbesar/teratas".

Saat menyebutkan harga, operator seluler biasanya menyebutkan harga paket data termurah, sedangkan saat menyebut jumlah kuotanya, mereka menyebut kuota dara yang tertinggi. Jika kita jeli, tentu kata ini "menipu" pembeli.

Sebagai contoh, harga paket data di suatu operator seluler ialah Rp 10.000 dapat 1 GB, Rp 20.000 dapat 2 GB, Rp 30.000 dapat 3 GB, Rp 40.000 dapat 4 GB, dan Rp 50.000 dapat 5 GB. Nah, bahasa iklan yang digunakan adalah Paket data murah, harga MULAI dari Rp 10.000 dapat kuota HINGGA 5 GB. Nah, coba perhatikan! Hampir tertipu kan?

2. Kata: Total hadiah............

Jika Anda mendapati iklan suatu produk yang sedang mengadakan undian berhadiah, tentu Anda akan mendapati kata "total hadiah................". Ingat ya, maksud kata ini adalah hadiah keseluruhan (total) dan hadiah ini akan dibagi-bagi sesuai dengan ketentuan dari pihak yang mengadakan hadiah, bukan hadiah yang hanya diberikan kepada satu pemenang. Jika Anda mendapati bahasa iklan dengan total hadiah hingga 5 juta (misalkan), tentu setiap pemenang akan mendapatkan hadiah yang lebih sedikit dari totalnya.

3. Komposisi

Jika Anda ingin membeli sebuah produk makanan karena bahasa iklan menjelaskan produk tersebut terbuat dari bahan asli, maka Anda perlu berpikir ulang. Anda perlu cek dulu komposisi pada produk tersebut, jangan sampai tertipu ya. Sebut saja misalkan, sebuah produk yang dalam iklannya menjelaskan bahwa produk tersebut terbuat dari kedelai hitam pilihan. Padahal kenyataanya, kedelai hitam di komposisi produk tersebut hanya 3% saja. Sama halnya produk lainnya seperti saos yang terbuat dari cabe asli. Padahal kenyataannya komposisi cabenya kurang dari 1%.

4. Diskon Terus-Terusan

Untuk yang satu ini pernah saya alami sendiri. Ada sebuah produk bayi sejak dari anak saya baru lahir sampai umur 2 tahun selalu ada diskon 100% persen, besaran diskon tidak pernah berubah. Selain itu, tidak pernah saya dapati kalau produk tersebut tanpa ada diskonnya. Jika demikian, harga produk tersebut berarti sudah menajdi harga asli, bukan harga diskon. Jangan ikutan tertipu seperti saya ya! Hehehe

5. Tanda Asterisk

Saat Anda mendapati sebuah iklan dengan tanda asterisk atau bintang kecil di atas tulisan iklan itu, coba Anda baca dulu. Bisa jadi itu adalah keterangan yang menjelaskan bahwa tidak semua orang berhasil atau tidak semua orang cocok menggunakan produk itu.

6. Tanpa Bahan Pemanis Buatan

Selain harus halal, kita juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang thoyyib ya. Maksudnya, kita mengonsumsi makanan yang sehat dan tidak mengandung zat berbahaya. Jika Anda mendapati sebuah produk dengan tulisan "Tanpa Pengawet dan Pemanis Buatan", Anda perlu cek dulu komposisinya. Bisa jadi ada zat lainnya yang ada pada produk tersebut.

Sesedikit apapun zat buatan ini (pewarna buatan, pemanis buatan, pengawet buatan, perisa sintetik, dll) tetap saja hal itu berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang. Saya pernah mengetahui beberapa orang terpengaruh dengan sebuah produk baru tentang penyedap masakan. Orang-orang menyebut produk itu tanpa MSG sehingga aman dan sehat dikomsumsi. Setelah saya cek di komposisinya, ternyata tidak ada bedanya dengan penyedap rasa produk lainnya yang mengandung MSG.

7.  Pakai Bahasa Inggris

Nah, untuk bahasa iklan yang satu ini perlu pengetahuan tentang barang lokal dan bahasa inggris ya. Jika tidak, tentu kita akan terpengaruh dengan bahasa iklan yang menggunakan bahasa inggris. Seolah-olah produk tersebut "wah" padahal biasa saja karena kandungannya ternyata terbuat dari bahan yang biasa kita temui.

Misalnya, pernah tahu kata "charcoal" yang biasanya ada di produk sabun dan pasta gigi. Jika dicari di kamus, kata itu berarti arang. Maksudnya, produk tersebut mengandung arang. Ada juga produk makanan ringan yang di dalamnya ada komposisi "rice crispy". Padahal artinya adalah nasi aking (bahasa jawa: karak / bahasa madura: cangkarok). Dibahasa-inggris-kan mungkin supaya tidak ndeso ya. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun