Mohon tunggu...
stevia oka zaki
stevia oka zaki Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tholabul 'ilmi fii sabilillah

Dimana ada kemauan pasti ada jalannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kaum Budak yang Dididik Militer untuk Membentuk Dinasti Mamalik

24 Oktober 2019   06:23 Diperbarui: 24 Oktober 2019   07:03 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika berdirinya beberapa kekhilafahan sebelum dinasti Mamalik merupakan masyarakat lapisan atas berbeda dengan dinasti ini yang terbentuk dari kaum budak. Terdengar unik ketika kaum budak dapat mendirikan suatu dinasti. 

Mamalik memang benar-benar berbeda dari dinasti lainnya pasalnya budak yang dibelinya dididik secara militer untuk kemudian membentuk suatu dinasti. Menurut Didin Saefuddin Buchori, 2009 bahwa mereka berasal dari golongan budak belian yang diperjualbelikan atau hadiah dari penguasa lain.

Dinasti Mamalik memiliki sejarah yang fenomenal yaitu dapat mencegah pasukan Mongol yang ingin menginvasi 'Ain Jalut, sebuah catatan sejarah yang tak pernah terlupakan. 

Mesir negeri dengan peradabannya yang tinggi, serta kemajuan intelektual yang luar biasa sangat disanyangkan jika para tokoh pemikir Islam juga bernasib sama seperti di Baghdad yang berhasil dibumiratakan oleh Mongol. Akan beda ceritanya jika Mesir berhasil ditaklukkan oleh Mongol terlebih Mesir memiliki peradaban yang luar biasa eloknya.

Jika dinasti-dinasti sebelumnya memilih penguasa dengan cara ditentukan melalui garis keturunan maka hal unik terjadi pada masa dinasti Mamalik. Hal unik lainnya yang terdapat dalam dinasti Mamalik yaitu penguasa dinasti ditentukan berdasarkan prestasi militer (Didin Saefuddin Buchori, 2009). Sistem suksesi yang diterapkan pada masa dinasti Mamalik adalah oligarki. 

Pemerintahan pada masa dinasti Mamalik dibagi menjadi dua yaitu, Mamluk Bahri dan Mamluk Burji. Antara kedua pembagian dinasti Mamalik yang lebih menonjol kemajuannya adalah pada masa Mamluk Bahri. 

Mamluk Burji tidak semenonjol Mamluk Bahri karena Burji tidak memiliki kecakapan dalam memerintah sehingga inilah salah satu pemicu mundurnya dinasti Mamalik.

Menurut Didin Saefuddin Buchori, 2009 bahwa Mamalik adalah sebutan yang diberikan kepada budak-budak yang berasal dari Kaukasus, sebuah daerah pegunungan yang terletak di perbatasan Rusia dan Turki. Mamalik adalah jamak dari Mamluk. Mereka dibawa ke Baghdad, Istanbul, dan Mesir untuk diberikan pendidikan militer dan dijadikan pengawal sultan. Kekuatan fisik yang mereka miliki menjadi pertimbangan untuk direkrut dalam pasukan militer (Didin Saefuddin Buchori, 2009).

Budak dengan jumlah yang besar hingga mampu membentuk dinasti ini berasal dari Dinasti Ayyubiyah, yang waktu itu dipimpin oleh Malikus Shaleh. Budak dalam jumlah besar ini merupakan anak muda yang akhirnya dididik secara militer lantaran mereka tidak tahu menahu mengenai saudaranya dan bahkan tidak tahu asal-ususl mereka. Mereka dididik dengan keterampilan militer lalu di tempatkan di tepi sungai Nil sehingga mereka dijuluki sebagai Mamluk Bahri karena tempatnya persis seperti di laut.

Tak lama Malikus Shaleh wafat dan posisinya digantikan oleh anaknya yaitu Turansyah. Sayangnya kedudukan Turansyah sebagai pengganti ayahnya tidak disukai oleh kaum Mamluk. 

Ketidaksukaan kaum Mamluk mengantarkan mereka pada rencana yang tidak baik yaitu dengan bersekongkol dengan janda Malikus Shaleh, bernama Syajaratuddur. Persekongkolan kaum Mamluk dipimpin oleh Baybars dan Aybak yaitu untuk membunuh Turansyah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun