Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karakteristik Gereja

1 September 2018   21:55 Diperbarui: 1 September 2018   22:32 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Gereja-gereja yang menggerakkan jemaat tidak hanya siap memperhatikan dan menolong jemaat. Mereka justru menyiapkan jemaat untuk menolong sesamanya. Yang disebut penting adalah apa yang paling efektif dalam pengembangan jemaat. Ini tentang target yang ditujukan pada pengembangan jemaat: bagaimana mereka menjalankan peranan dan pelayanan mereka secara utuh dan seimbang.

Satu hal yang perlu digarisbawahi di sini adalah pengembangan ini harus bersifat sistemik. Strategi pengembangan lebih ke arah komunal daripada individual. Ini bukan tentang memperlengkapi setiap jemaat, melainkan memperlengkapi gereja sebagai sebuah sistem. Gereja pada akhirnya akan memperlengkapi setiap jemaat.

Keterlibatan seluruh jemaat

Gereja yang menggerakkan jemaat tidak akan berpuas diri dengan jumlah pengunjung maupun program. Ukuran keberhasilan diletakkan pada optimalisasi karunia/talenta dari semua jemaat. Yang mereka pentingkan bukanlah jumlah yang datang, melainkan yang berperan; bukan diberkati melalui sesudah mengikuti program tersebut. Kata kunci mereka adalah “seluruh”.

Berapa banyak jemaat yang dilibatkan dalam semua pelayanan gerejawi tersebut? Apakah seluruh jemaat sudah memainkan peranan mereka di luar gereja? Apakah kerohanian seluruh jemaat bertumbuh dengan baik? Apakah seluruh jemaat digerakkan oleh rasa memiliki (sense of belonging) terhadap gereja dan Kerajaan Allah?

Komitmen pada Ajaran Alkitab

Para pendukung model gereja yang menggerakkan jemaat meyakini bahwa Alkitab merupakan sumber ide, pedoman model, dan daya persuasi.

  • Sumber ide

Semua gereja yang menggerakkan jemaat meyakini bahwa model gereja seperti inilah yang diajarkan di dalam Alkitab. Mereka menolak untuk mengikuti keinginan pasar. Apa yang mereka lakukan bukan sekadar reaksi spontan dan sporadis terhadap suatu keadaan atau persoalan tertentu. Bukan apa yang diinginkan banyak orang, melainkan apa yang diinginkan Allah melalui firman-Nya di dalam Alkitab.

  • Pedoman model

Alkitab menyediakan petunjuk yang memadai tentang bagaimana gereja yang menggerakkan jemaat dapat terbentuk. Misalnya, pola kepemimpinan seperti apa yang diperlukan (Kis. 20:18-35; 1Pet. 5:1-4) atau relasi horizontal seperti apa yang diharapkan (1Kor. 12:12-31; Ef. 4:1-16). Jadi, Alkitab bukan hanya menentukan tujuan perjalanan, tetapi sekaligus peta menuju ke arah sana.

  • Daya persuasi

Alkitab menjadi senjata utama dalam memobilisasi jemaat. Firman Tuhan memberi dorongan, keyakinan, dan pengharapan bagi jemaat bahwa model gereja yang menggerakkan jemaat bukan hanya benar, melainkan pasti berhasil untuk diwujudkan. Kekuatan dari pemberdayaan seluruh jemaat berasal dari firman Tuhan sendiri.

Kepemimpinan yang menghamba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun