Waktuku terhenti dan jiwaku menari ketika wajahmu menyapa
Beraninya mengusik sepi dan menggugah rasa dari mana datangnya?
Bayanganmu membuat aku menjadi buta tapi selalu tertuju hanya padamu
Gerak langkah tak sekejap pun hilang meski dalam keramaian
Lancang sekali dia telah membuka kunci pintu hati ini?
Yang telah remuk redam dan penuh dengan dahaga cinta yang tulus
Adakah itu? akankah kudapati dari dia?
Jantung terus berpacu seolah lari lebih kencang dari raga ini
Tapi kau acuh, tak sedikitpun melihatku, tak sedikitpun menyadari aku disampingmu
Bahkan memanggilmu pun tak kuasa, suaraku tercekat tercekik keraguan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!