Mohon tunggu...
Steeps_Maayy05
Steeps_Maayy05 Mohon Tunggu... Lainnya - Part of AWWriters

Hi, i'm a newbie in here. I need to explore my oppinions in here, don't forget to follow me for the next experience on my writing. Big love, from author ♥️♥️♥️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Topeng Rasa Bencana

21 Januari 2021   21:52 Diperbarui: 21 Januari 2021   22:03 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tapi, aku tidak akan pernah memikirkan hal itu lagi. Sudah kuputuskan, bahwa aku tidak akan menyerah dengan segala keadaan! Kau juga seharusnya seperti itu. Aku tau, kau kuat. Dan aku yakin, suatu saat kau dapat menjadi seperti apa yang kau mau, tanpa tekanan yang memberatkan!"

"Ya, semoga begitu. Apa kau yakin dengan ucapanmu?"

"Ya! Kenapa tidak?"

"Itu karena..."

"Cut!"

***

Gadis itu telah menyelesaikan perannya dengan baik, bahkan pujian selalu menghiasi hari-harinya. Namun, ia sama sekali tidak melupakan kejadian dimana ia dihakimi. Setiap ia melihat kerumunan, ia selalu saja mengingat masa terburuk yang ada dalam hidupnya. Semalam ia dengan gemetar meminum obat penenang dengan dosis tinggi. Tubuhnya terasa melayang bebas, sama seperti ia pergi ke kelab untuk bermabuk ria minggu lalu.

Lalu pagi ini, ia lompat dari lantai lima akibat efek samping dari obat penenangnya sendiri. Sekarang, ia telah tiada akibat serangan panik yang tiba-tiba hadir akibat telah overdosis obat penenang, hingga menghadirkan halusinasi yang berkepanjangan selama semalaman penuh. Bahkan semalam terdengar suaranya berteriak tak karuan akibat kesal, entah kesal dengan siapa akupun tak tau.

Ah, kau terlalu bodoh untuk mengakhiri hidupmu sekarang. Tapi tak apa, kau masih dapat ku jadikan sebagai sumber keuanganku, meski kau telah tiada. Malangnya nasibmu, si gadis dungu kacung setiaku!

~ The End ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun