Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Teknologi IT Mendukung Pencegahan Perubahan Iklim

16 Oktober 2021   17:48 Diperbarui: 16 Oktober 2021   17:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam pembahasan di salah satu webinar kami di EVENTCERDAS, kami secara khusus di bulan ini mengangkat tema ICT for Climate Change, Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung pencegahan perubahan iklim. 

Ada dua hal yang kami fokuskan angkat, pertama adalah pusat data (data center) yang semasa pandemi ini malah berkembang, serta  penggunaan daya listrik komputer desktop. 

Pembahasan pertama kami membidik pusat data , atau data center dengan upaya menghemat energi. Data Center mendadak tumbuh berkembang pesat dalam waktu di masa pandemi, karena memang sebagian orang bekerja remote, work from home. Sehingga ini membuat semua data yang ada di ruang server, data center perusahaan dan instansi, mulai dipindahkan bertahap ke data center bersama, atau kita kenal dengan cloud. Oleh karena itu, ruang server dan data center di perusahaan dan instansi tidak lagi menjadi optimal, sehingga bisa dikurangi penggunaan daya-nya. Untuk bisa mencapai ini, banyak perusahaan dan instansi mulai berbenah diri. Mereka melakukan rasionalisasi data center atau pusat data. Ruangan mereka kecilkan, server menggunakan virtualisasi, sehingga jumlahnya berkurang, dan semua dapat ditempatkan dalam fasilitas data center yang lebih hemat. 

Maka teknologi seperti virtualisasi, cloud serta penggunaan data center berbasis rack, seperti smart rack, micro data center, berkembang pesat di masa pandemi. Semua ini menekan penggunaan daya listrik yang ada di data center kita, yang semula tinggi di lingkungan perusahaan dan instansi. Dengan penggunaan teknologi informasi ini maka Net-Zero Emission bisa dicapai oleh perusahaan dan instansi.  

Kedua, kami mengangkat penggunaan daya listrik di komputer desktop, yang saat ini masih banyak juga digunakan di perkantoran, pabrik dan banyak tempat lainnya. Digantikan dengan menggunakan teknologi zero client computing. Sesuai dengan namanya, zero client computing tidak menggunakan prosesor dan memori, serta terkoneksi dengan menggunakan teknologi remote. Sehingga semua prosesing terjadi di pusat data, atau server utama yang menampung koneksi zero client ini. 

Teknologi ini sangat sesuai menggantikan penggunaan komputer desktop yang saat ini menggunakan daya minimal 250-450 watt per komputer, digantikan dengan zero client computing yang hanya menggunakan daya 5 watt. Maka otomatis penggunaan daya listrik untuk komputer menurun drastis. 

Kedua teknologi diatas setidaknya akan menolong upaya perusahaan dan instansi untuk melakukan Net-Zero Emission dengan mengurangi penggunaan daya di data center dan penggunaan desktop komputer di tempat mereka. 

Kami sangat bersyukur, ada beberapa perusahaan dan instansi yang telah kami bantu mengimplementasikan dan menggunakan teknologi ini karena mereka sadar pentingnya upaya nyata pengurangan dampak perubahan iklim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun