Patriot Desa Jawa Barat merupakan investasi insani dalam membangun dari desa dan dari bawah sebagai upaya pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Mendampingi masyarakat dalam peningkatan kapasitas kepada masyarakat untuk dapat membuat pilihan dan mentransformasikannya ke dalam Tindakan. Sesuai dengan potensi yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu kesejahteraan kolektif.
Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kolaborasi, empati, dan pemahaman, serta memiliki keterampilan interpersonal yang kuat. Patriot Desa mengembangkan nilai patriotisme yang mampu memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Seperti yang dilakukan Patriot Desa Garut penugasan Desa Jatisari Kecamatan Cisompet. Bekerja secara kolaborasi bersama Pemerintah Desa Jatisari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dengan mendirikan SMK gratis.
Pemerataan Pendidikan
Patriot Desa penugasan Desa Jatisari bersama Pemerintah Desa Jatisari bekerja kolaboratif mendirikan SMK Gratis Pertanian Jatisari. Sekolah gratis ini merupakan jawaban dari isu pendidikan di wilayah Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut terutama di Desa Jatisari.
Guna mempersiapkan sumber daya manusia di sektor pertanian. SMK Gratis Pertanian Jatisari dapat membangun dan menciptakan regenerasi SDM dalam pembangunan dan pengembangan pertanian di Jawa Barat.
Kepala Desa Jatisari menyampaikan, di tahun 2024 ada 60 siswa yang lulus dari SMP di Jatisari. Namun hanya 35 siswa yang melanjutkan ke SMA. Sehingga Kepala Desa Jatisari terus mendesak diri untuk menghadirkan dan mendekatkan akses pendidikan kepada masyarakat Jatisari.
Jika siswa lulusan SMP dari wilayah sekitar Jatisari ingin melanjutkan pendidikan ke SMA maka perlu menempuh jarak ke sekolah sekitar lima kilometer hingga 10 kilometer. Diperlukannya ongkos sekitar 40,000 rupiah per hari. Hanya saja rata-rata penghasilan yang didapatkan oleh orangtua murid sekitar 1,2 juta per bulan. Dengan kondisi seperti itulah banyak lulusan SMP yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan menjadi buruh kebun. Hal ini juga yang menjadi faktor terjadinya pernikahan dini di desa.
Aksi SMK Pertanian Jatisari