Mohon tunggu...
Patriot Desa Jawa Barat
Patriot Desa Jawa Barat Mohon Tunggu... Bagian dari DPM-Desa Provinsi Jawa Barat

Patriot Desa Jawa Barat merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan memfokuskan dalam membangun dari desa dan dari bawah sebagai upaya pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Patriot Desa Jawa Barat dalam Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan

10 April 2025   13:45 Diperbarui: 10 April 2025   13:45 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patriot Desa berfoto dengan spanduk SMK Pertanian Jatisari. Sumber: Patriot Desa Jatisari

Patriot Desa Jawa Barat merupakan investasi insani dalam membangun dari desa dan dari bawah sebagai upaya pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Mendampingi masyarakat dalam peningkatan kapasitas kepada masyarakat untuk dapat membuat pilihan dan mentransformasikannya ke dalam Tindakan. Sesuai dengan potensi yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu kesejahteraan kolektif.

Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kolaborasi, empati, dan pemahaman, serta memiliki keterampilan interpersonal yang kuat. Patriot Desa mengembangkan nilai patriotisme yang mampu memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Seperti yang dilakukan Patriot Desa Garut penugasan Desa Jatisari Kecamatan Cisompet. Bekerja secara kolaborasi bersama Pemerintah Desa Jatisari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dengan mendirikan SMK gratis.

Pemerataan Pendidikan

Patriot Desa penugasan Desa Jatisari bersama Pemerintah Desa Jatisari bekerja kolaboratif mendirikan SMK Gratis Pertanian Jatisari. Sekolah gratis ini merupakan jawaban dari isu pendidikan di wilayah Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut terutama di Desa Jatisari.

Guna mempersiapkan sumber daya manusia di sektor pertanian. SMK Gratis Pertanian Jatisari dapat membangun dan menciptakan regenerasi SDM dalam pembangunan dan pengembangan pertanian di Jawa Barat.

Kepala Desa Jatisari menyampaikan, di tahun 2024 ada 60 siswa yang lulus dari SMP di Jatisari. Namun hanya 35 siswa yang melanjutkan ke SMA. Sehingga Kepala Desa Jatisari terus mendesak diri untuk menghadirkan dan mendekatkan akses pendidikan kepada masyarakat Jatisari.

Jika siswa lulusan SMP dari wilayah sekitar Jatisari ingin melanjutkan pendidikan ke SMA maka perlu menempuh jarak ke sekolah sekitar lima kilometer hingga 10 kilometer. Diperlukannya ongkos sekitar 40,000 rupiah per hari. Hanya saja rata-rata penghasilan yang didapatkan oleh orangtua murid sekitar 1,2 juta per bulan. Dengan kondisi seperti itulah banyak lulusan SMP yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan menjadi buruh kebun. Hal ini juga yang menjadi faktor terjadinya pernikahan dini di desa.

Aksi SMK Pertanian Jatisari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun