Pengertian Media Sosial adalah media online atau (daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial para penggunanya dapat saling berkomunikasi, berbagi , networking, dan berbagai kegiatan lainnya.
Dalam berinteraksi di media sosial kita perlu juga mengedepankan norma-norma seperti di dunia nyata. Walaupun tidak bertatap muka secara nyata, namun kata-kata, gambar, video yang kita unggah di media sosial dapat mewakili pribadi kita.Â
Dalam membangun kepribagian dan kepercayaan publik terhadap diri kita, akan mudah dikenali melalui unggahan-unggahan kita. Karena jejak digital tidak dapat berbohong dan selamanya akan melekat pada diri ini, meski kita telah meninggalkan dunia kelak.
Kalau dalam keseharian di dunia nyata kita berbohong, mengumpat dan memfitnah dapat saja kita ngeles atau mengingkari, bila tak ada orang lain yang melihat, atau mengabadikan perbuatanmu. Namun di media sosial semua kebohongan, umpatan dan fitnahmu mudah sekali, ditelusuri dan ditemukan.Â
Kecanggihan teknologi yang super cepat dapat merekam semua kegiatanmu bermedia-sosial. Bisa saja kamu menghapusnya unggahanmu yang berisi ujaran kebencian, hoax dan kebohongan, Â namun kamu tak menyadari bahwa dibelahan bumi sana sudah ada yang mengabadikan semua tindakanmu, baik dengan screenshot maupun merekamnya.
Jadi kamu tidak bisa pura-pura baik, bila tiap hari postinganmu berisi hoax, ujaran kebencian maupun menyerang seseorang maupun pemerintah. Berhati-hatilah, karena jemari dan jempolmu bisa menjadi pedang buat dirimu sendiri.
Sebenarnya bukan hanya saat Ramadan saja kita menahan hati , jernihkan hati dalam bermedia sosial, namun gunakan moment Ramadan ini untuk berinstrospeksi diri terhadap apa yang telah kita unggah di laman media sosial kita, baik melaui Youtube, Facebook, Twitter, Instragram, Whattshap, Â maupun blog yang kita miliki.Â
Apakah selama ini unggahan kita berguna untuk orang lain, mengandung unsur kebencian, atau mungkin menyakiti, atau bahkan  membuat orang lain tidak nyaman. Tahanlah jemarimu agar tidak ikut shere-shere sesuatu yang tidak jelas kebenaran dan sumbernya. Karena menyebarkan hoax dan fitnah di media sosial dosanya sama ketika kamu melakukannya di dunia nyata.
Memang kita tidak bisa terpisah dengan media sosial di jaman seperti ini, karena media sosial telah menyatu menjadi bagian hidup kita, namun jangan menambah dosa dari media sosial, gunakan hatimu dalam bermedia sosial.
Hanya dengan hitungan detik sesuatu yang terjadi di belahan bumi sana bisa sampai ke laman media sosialmu, cepatnya arus komunikasi sebaiknya kita gunakan menggalang hal-hal yang baik bukan malah destruktif yang mengarah pada kehancuran peradapan. Lebih baik gunakan untuk saling membantu dalam kebaikan dan saling memberi informasi yang positif.
Gerakan ujung jarimu dengan hati, rangkai kata-kata yang memberi kesejukan dan kedamaian bagi pembacanya. Unggah gambar dan video yang membuat  orang yang melihatnya menjadi senang dan menambah pengetahuannya dan pengalamannya.