Mohon tunggu...
Sri Setyaningsih (201520027)
Sri Setyaningsih (201520027) Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

All change starts with us.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anti Kekerasan Seksual di Kampus

6 Desember 2021   15:49 Diperbarui: 6 Desember 2021   16:14 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat miris jika permasalahan kekerasan dan pelecehan seksual selalu dianggap bahwa yang salah adalah korbannya. Contohnya ialah, ketika bajunya yang ketat, bodynya yang menarik, mulutnya yang manis, dan lain-lain. Lalu dimana ruang bebas untuk seseorang bila penampilan saja selalu disalahkan?.

Lagi-lagi yang harus berhati hati adalah perempuanya, padahal survey membuktikan jika kekerasan dan pelecehan seksual banyak dilakukan terhadap perempuan yang berpakaian tertutup. Dan juga kejadiannya banyak dilakukan pada siang hari. Lalu jika seperti  ini tetap salah korban?

Tidak bisa bahwa dipungkiri setiap manusia memiliki hawa napsunya sendiri, tetapi permasalahannya tentang bagaimana tindakan dari setelahnya. Jika pikiran itu hanya ada didalam otak dan tidak berkelanjutan, tidak mungkin terjadi hal-hal kejahatan seperti, cat calling bahkan sampe pemerkosaan.

Dampak yang didapat korban mungkin tidak dapat dilihat dari fisik luar korban, tetapi dampak yang dirasakan korban cenderung mempengaruhi psikisnya. Dampak yang didapat tergantung dari kejahatan yang diberikan dan kesiapan mental seseorang. Jika psikis korban yang lemah bisa sangat merugikan kehidupan korban untu kedepannya.

Kesimpulan

Kekerasan dan Pelecehan Seksual dapat menyebabkan kerugian dibanyak faktor, salah satunya adalah kesehatan mental pada korban. Hal ini bisa menimbulkan traumatik tersendiri terhadap psikologis korban, serta dapat memengaruhi aktifitas kedepannya. 

Karena masih sangat tabunya pemikiran -- pemikiran tentang pengetahuan seksual, membuat banyak orang enggan untuk mencari tau edukasi tentang seks. Untuk itu kita sebagai yang tau, wajib untuk menyampaikan hal-hal tersebut kepada banyak orang atau paling tidak kepada orang-orang yang ada disekitar kita.  

Melindungi diri masing-masing juga perlu, serta mencari tau bagaimana caranya mengatasi masalah ketika berhadapan dengan predator seksual tersebut lebih perlu. Kejahatan timbul karena adanya kesempatan, jangan sampai ada yang dirugikan terlebih dahulu, baru membawanya kejaur hukum.

Sri Setyaningsih, Mahasiswa UIN SMH Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun