Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Indonesia

Seorang buruh freelance. Suka jelajah tempat hanya untuk menuntaskan keingintahuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tepi Hidup Seorang Serdadu Perang

15 Agustus 2021   16:41 Diperbarui: 15 Agustus 2021   16:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Aku Bardja"

Rusmini terperanjat. Tangannya menutup bibir. Sebuah hantaman menyasar kuat. Labirin pikirannya terkuak.

"Apa yang terjadi denganmu? Ragamu sangat berubah. Apakah hal buruk menimpamu?". Rusmini berdoa jangan ada prahara malam ini.

"Keadaan memang sungguh sulit. Dan itu belum berakhir. Perang telah merubah segalanya. Revolusi ini adalah penjara. Ada syarat agar kita semua lepas dari keadaan ini. Bagaimana hidupmu?"

"Ibuuu...." Suara anak kecil dari dalam bilik kamar sangat mengagetkan.

"Kamu....". Raut wajah Bardja muram. Suara anak itu menjadi deret hitung. Rekan-rekannya, satu persatu terampas oleh terjangan peluru,  cekikan ranjau, sergapan mendadak, hantaman moncong tank, duel satu lawan satu. Dan malam ini,  kembali ada yang terampas.


Rusmini mengangguk sedih. "Jaman tidak selalu berpihak bagi setiap manusia. Termasuk kita. Maafkan aku"

Gumpalan sekepal batu menutup dada serdadu perang. Sesak. Harapannya runtuh.

"Anakmu..." Bardja memberi isyarat agar Rusmini menengok kedalam.

"Tidak apa-apa. Dia memang kerap mengigau. Suara tembakan beserta dentuman meriam membuatnya ketakutan"

Hening mengapung. Bardja tepekur. Entah apa yang dia rasa saat ini. Pertempuran-pertempuran yang ia jalani ternyata bukan jaminan agar dunia seperti harapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun