Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Alasan Kenalkan Warung Kelontong pada Anak

7 Desember 2022   17:46 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:04 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geliat perekonomian toko kelontong. (Dok. Shutterstock/Maharani Afifah)

Memang perbedaan harganya tidak mencolok, hanya beberapa rupiah saja. Jika dikalikan per item lalu per bulan. Berapa saja yang uang tambahan untuk jajan anak? 

Terus kalikan lagi jika kita punya anak lebih dari satu. Saya rasa semua anak akan dibelikan jajan yang sama. Sangat boros bukan?

Saya membatasi uang jajan anak tiap harinya agar mereka ada rasa tanggung jawab akan uang. Walaupun ada uang di laci toko, saya membiasakan anak-anak untuk meminta izin dan melaporkan penggunaan uang.

2. Jarak

Letak warung kelontong biasanya berada di tengah masyarakat, bisa ditempuh dengan jalan kaki atau sepeda pancal. Dengan demikian sedikit hemat bensin.

Minimarket biasanya berada di pinggir jalan utama desa. Untuk menuju ke minimarket kita harus menggunakan kendaraan.

Dengan jarak tempuh yang jauh, saya rasa mendingan belanja di warung kelontong. 

3. Membantu usaha tetangga

Tetangga membuka usaha, kalau bukan kita yang beli siapa lagi? itu pesan kepada anak-anak ketika suatu hari saya meminta tolong beli gula pasir. 

Maraknya minimarket membuat toko kelontong tersisihkan. Sebagai makhluk sosial, tidak ada salahnya kita membantu dengan cara belanja kebutuhan sehari-hari di tokonya.

Dengan kita belanja, maka toko tersebut memiliki pemasukan untuk diputar sebagai modal juga memenuhi kebutuhannya. Namun, jangan dibiasakan utang lalu hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun