Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

7 Tanda Anak yang Berkemauan Keras dan Cara Mengatasinya

1 Juli 2022   13:58 Diperbarui: 2 Juli 2022   14:13 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda anak yang berkemauan keras dan cara mengatasinya. Foto via kompas.com

Kita perlu mengakui perasaannya. Misalnya dengan mengatakan, "Bunda mengerti, kamu kesal karena tidak mendapatkan ...."

2. Memberi penjelasan 

Walaupun anak yang berkemauan keras tidak mau mendengar penjelasan orangtua. Bunda harus tetap memberi alasan kenapa tidak menuruti kemauannya. Dengan penjelasan yang masuk akal, akan membantu anak memahami bahwa alasan kita bukan sekadar upaya untuk menolak sesuatu, tetapi juga ada alasan yang sah.

3. Berikan konsekuensi

Konsekuensi sering diartikan sebagai hukuman, sehingga banyak orangtua yang menghindarinya. Konsekuensi pada anak, tujuannya agar mereka memahami tentang perilakunya yang melewati batas, sehingga ke depannya dia akan mematuhi aturan.

4. Ajarkan sikap hormat

Anak yang kemauannya keras, sering kali berbicara tegas, memerintah, "Diam!" Berdiri di sana!" "Jangan dekat!" dan masih banyak lagi kata-kata yang tidak sopan.

Ketika anak bersikap demikian, kita bisa melakukan  meminta anak untuk menyatakan kebutuhannya dengan tepat dan sopan.

5. Mendorong memecahkan masalah

Ketika akan mengajak anak ke tempat lain, misalnya ke dokter, mall, berkunjung ke kerabat, rencanakan untuk membawa mainan kesukaannya.

Saat anak merasa jenuh menunggu dan bersikeras ingin pulang, kita bisa membantu memecahkan masalahnya. Dengan menawarkan mainan yang kita bawa atau tawarkan aktivitas lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun