Kita perlu mengakui perasaannya. Misalnya dengan mengatakan, "Bunda mengerti, kamu kesal karena tidak mendapatkan ...."
2. Memberi penjelasanÂ
Walaupun anak yang berkemauan keras tidak mau mendengar penjelasan orangtua. Bunda harus tetap memberi alasan kenapa tidak menuruti kemauannya. Dengan penjelasan yang masuk akal, akan membantu anak memahami bahwa alasan kita bukan sekadar upaya untuk menolak sesuatu, tetapi juga ada alasan yang sah.
3. Berikan konsekuensi
Konsekuensi sering diartikan sebagai hukuman, sehingga banyak orangtua yang menghindarinya. Konsekuensi pada anak, tujuannya agar mereka memahami tentang perilakunya yang melewati batas, sehingga ke depannya dia akan mematuhi aturan.
4. Ajarkan sikap hormat
Anak yang kemauannya keras, sering kali berbicara tegas, memerintah, "Diam!" Berdiri di sana!" "Jangan dekat!" dan masih banyak lagi kata-kata yang tidak sopan.
Ketika anak bersikap demikian, kita bisa melakukan  meminta anak untuk menyatakan kebutuhannya dengan tepat dan sopan.
5. Mendorong memecahkan masalah
Ketika akan mengajak anak ke tempat lain, misalnya ke dokter, mall, berkunjung ke kerabat, rencanakan untuk membawa mainan kesukaannya.
Saat anak merasa jenuh menunggu dan bersikeras ingin pulang, kita bisa membantu memecahkan masalahnya. Dengan menawarkan mainan yang kita bawa atau tawarkan aktivitas lain.