Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Anak Bawang Itu Menyedihkan, Berikut 5 Cara Mengatasinya!

19 April 2021   07:41 Diperbarui: 19 April 2021   07:48 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat anggapan anak bawang tidak bisa apa-apa. Itu sebetulnya isyarat bahwa kita harus belajar lebih giat. Tidak ada salahnya kita mulai mengubah diri menjadi lebih baik. Rombak saja diri kita supaya bisa pas di mata pimpinan. Butuh waktu dan tenaga untuk merombak diri. Tidak masalah selagi hasilnya baik.

3. Bersahabat

Walaupun kita memiliki banyak teman di luar kantor. Teman di tempat kerja itu penting. Selain tempat curhat bisa juga untuk kerja sama. Yang penting bukan kerja sama ghosthing dari ruangan.

Dalam laman Bustle dituliskan bahwa ada sebuah laporan dari Globoforce menemukan bahwa karyawan yang memiliki kualitas hubungan dengan rekan kerja, mereka lebih mungkin bahagia di tempat kerja.

Dalam kisah yang saya alami, sebelum pimpinan baru itu masuk, sudah memiliki sahabat mulai dari junior hingga yang memiliki jabatan. Nah ketika mendengar saya dimarahi oleh pimpinan baru, mereka mengatakan, "Jangan takut, kalau dia marah lagi dan sampai mengeluarkan kamu, kita demo itu bos!' Terharu banget mendengar dukungan sahabat.

4. Fokus bekerja

Memang sangat sulit melupakan sikap kasar pimpinan atau senior. Namun, kita juga harus berpikir, untuk apa dipikirkan. Setelah dia marah belum tentu memikirkan kita.

Daripada memikirkan sikap pimpinan yang tempramental. Saya berusaha untuk fokus bekerja. Namun, lucunya, ketika pimpinan membutuhkan tenaga saya, dia tidak berani datang atau memanggil ke ruangannya. Cukup bawahannya yang datang ke ruangan saya, "Ini kata Ibu bos, ketik ini, itu!" Ceritanya sih ada mak comblang. Saat yang tepat menunjukkan kerja bagus kepada pimpinan. 

5. Buat benteng motivasi diri


Motivasi dari teman-teman penting, tetapi, dari diri sendiri lebih penting. Menyadari menjadi anak bawang harus siap untuk diterpa badai. Dengan memiliki tujuan untuk diri sendiri dapat sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat. Jika tidak memiliki tujuan, mendapat perlakukan negatif akan terus resign. Tujuan saya bekerja tentu untuk mengahsilkan finansial dan selalu mengingat pesan Ibu, "Kalau bekerja itu jangan pindah-pindah, telateni saja, lama-lama cocok!"

Mengambil hati senior atau pimpinan membutuhkan sedikit upaya. Semakin kita berpikir positif, semakin mudah bahagia. Saya tidak tahu tepatnya kapan, pimpinan mulai menyayangi dan lembut. Tiba-tiba baikan dan sering memberi tip sekadar uang jajan dari sakunya, "Ini buat jajan si kecil!" katanya di depan umum.

"Ibu, saya tidak dikasih?" tanya teman lainnya.

"Kamu sudah besar, khusus anak kecil."

Yaaaa ... jadi anak bawang dan dipanggil anak kecil ternyata bisa asyik juga dapat uang tambahan. Hehe ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun