John Napier dilahirkan sebagai Keluatga kaya di Skothlandia. Ketika Napier lahir umur ayahnya baru saja 16 tahun. Sesuai dengan adat di sana Napier tidak masuk sekolah sebelum ia umur 13 tahun. Namun ia tidak bertahan lama dan ia pun berkelana di eropa untuk melanjutkan pendidikannya, dimana atau kapan dia belajar tidak diketahui.
Orang pertama yang memulai gagasan yang mendasari penelitian logaritma adalah Ibnu Yunus As-Sadafi al-Misri (950-1009) dengan menggunakan trigonometri. Gagasan yang mendasari penelitian logaritma yaitu prosthaphae
resis, perubahan proses pembagian dan perkalian kepada penambahan dan pengurangan.
Logaritma ditemukan diawal tahun 1600 oleh John Napier (1550-1617) dan Joost Burgi (1552-1632) walapun banyak yang mengatakan napier ad
alah perintis yang sebenarnya. Napier menerbitkan Minifici Logarithmorum Canonis Descretptio tahun 1614. Burgi mepublikasikan Arithmetische und geomethrische Progress-Tabulan tahun 1620, namun penemuannya itu dari tahun 1588. Bila Napier lewat pendekatan aljabar, maka Burgi menggunakan pendekatan geometris. Henry Briggs
(1561-1631), mendiskusikan logaritma Napier dan menyarankanb metode ynag dikenal sekarang, misalnya ia dapatkan bahwa log(101/2) = log(3,1622277) = 0,500000. Brigs juga memulai menggunakan istilah "manthissa" dan "characteristic".
Pada tahun 1614, ia telah menyelesaikan buku pertamanya mengenai logaritma. Ia menemukan metode perkalian bilangan dengan menambah logaritmanya kemudian menggunakan invers logaritma untuk mendapatkan hasil akhir. Napier juga menemukan sehimpunan bilangan batang, yang sekarang disebut dengan Napier's bones, yang digunakan untuk mengalikan bilangan-bilangan. Penemuan-penemuan Napier adalah awal dari digunakannya penggaris geser dan kalkulator. Napier meninggal dunia di Puri Merchiston pada tanggal 4 April 1617 dalam usia 67 tahun. Tugas ETraining Pasca UKG PPPPTK Matematika
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI