Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pegadaian Meng-EMAS-kan Indonesia dan Pesan untuk Bapak-bapak Muda demi Masa Depan Anak

23 Agustus 2025   09:37 Diperbarui: 23 Agustus 2025   09:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tabungan emas dan pendidikan. (dokpri)

Untuk bapak-bapak muda, yang anaknya masih kecil, mulailah berpikir untuk menabung emas. Demi masa depan anakmu. Kita tak pernah tahu masa depan akan seperti apa. Tapi, kita bisa mengusahakan dan mendoakan masa depan yang baik. Dan salah satu usahanya adalah menabung emas dan bersama Pegadaian meng-EMAS-kan Indonesia.

Aku ingin bercerita padamu, para bapak muda. Aku bukan bapak muda, karena memang anakku sudah tumbuh besar. Aku merasa telat untuk mempersiapkan masa depan anakku. Tapi telat lebih baik daripada tidak sama sekali. Aku hanya ingin agar para bapak muda tidak telat. Ini adalah pesan dan  bisa dipikirkan baik-baik.

Salah satu masa depan yang perlu dipikirkan adalah sekolah bagi anak. Aku mengalami sendiri bahwa sekolah faktanya memerlukan biaya. Sekalipun itu sekolah di SD negeri.

Aku merasakan bagaimana sekolah anakku berbiaya. Memang benar sekolah gratis alias tidak ada pembayaran alias SPP per bulan. Tapi sekolah tidak hanya soal SPP. Sekolah juga soal biaya lainnya.

Misalnya, sekolah butuh pakaian dan pakaian saat ini tidak murah. Bukan hanya satu pakaian, tapi beberapa pakaian. Ada pakaian harian, pakaian khusus batik, dan pakaian olahraga.

Tak hanya pakaian, tapi juga sepatu, kaus kaki, buku tulis, buku lembar kegiatan siswa atau LKS. Belum lagi jika ada kegiatan di luar sekolah yang butuh uang untuk biaya.  Saat ini ada saja kegiatan luar sekolah. Entah itu study tour, entah itu acara kepramukaan, olahraga, dan lainnya. Belum lagi setiap naik kelas ada partisipasi biaya perpisahan. Dan satu lagi yang penting bagi anak-anak yakni uang saku. Bapak-bapak tentu tak tega meminta anak sekolah tanpa memberi uang saku.

Jadi, sekolah itu memerlukan biaya. Itu baru sekolah di SD. Belum lagi sekolah di SMP, SMA, dan jika ingin menguliahkan anak. Jika anakmu kuliah dapat beasiswa, kadang tidak semua beasiswa memberikan gratis semua biaya kehidupan. Memang gratis SPP semesteran karena beasiswa, tapi ada nge-kost yang butuh biaya, ada makan harian yang juga butuh biaya. Belum lagi, anak kuliah saat ini sepertinya perlu punya laptop dan juga HP.  

Semua itu adalah realitas yang harus dihadapi bapak-bapak ketika kelak anakmu makin tumbuh dan perlu pendidikan. Jadi, pendidikan itu tidak gratis. Realitasnya seperti itu. Jika dibebaskan biaya SPP bulanan atau semesteran, faktanya anak sekolah membutuhkan fasilitas lain untuk menunjang pendidikan dan itu tidak gratis.

Fenomena Biaya Rombongan

Ada satu fenomena yang bisa saja menimpa bapak-bapak. Fenomena biaya rombongan yang kita tidak pernah bayangkan. Apa maksud biaya rombongan. Versiku sendiri, biaya rombongan adalah biaya yang dikeluarkan dalam waktu yang nyaris bersamaan untuk banyak biaya dan nilainya sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun