Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Karena Perempuan Butuh Kepastian

24 Agustus 2021   13:30 Diperbarui: 27 Agustus 2021   22:09 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada rasa namun merasa bukan siapa-siapa. Ada rasa tapi tidak berhak untuk berbuat apa-apa. Mau cemburu tapi sebagai apa? Mau marah tapi sebagai siapa?

Mungkin itulah yang dirasakan oleh orang-orang yang terjebak dalam hubungan tanpa status (HTS). Melihat gambaran seperti di atas pasti nyesek bukan? Karena menjalani hubungan status itu seperti menjalani hubungan tanpa kepastian.

Tidak ada kejelasan tentang hubungan yang kamu jalani. Entah mau dibawa sampai ke pelaminan atau hanya sebatas teman. Melelahkan bukan? 

Menjalani hubungan tanpa status memang melelahkan karena memiliki rasa tapi tidak ada ikatan yang jelas. Statusnya sebagai apa dan dianggap sebagai siapa. Sebagian orang ada yang memilih bertahan karena sebuah alasan pastinya. 

Entah ia bersabar atau yakin dengan perasaan orang yang disukainya. Namun yang jelas ketika dia bertahan dia pasti memiliki alasan yang membuatnya memilih pada jalan tersebut.

Ada sebuah cerita dan hanya sebuah ilustrasi....

Salma dan Evan adalah rekan kerja di kantor. Usia mereka seumuran dan kebetulan juga mereka bekerja pada tahun yang sama. Karena sering berinteraksi dan terlibat dalam beberapa proyek bersama maka benih-benih cinta di antara keduanya pun tumbuh. Evan mulai menyukai Salma dan begitu juga sebaliknya. 

Evan tidak berani mengungkapkan perasaannya karena dia takut hubungannya dengan Salma akan berubah dan dia juga belum siap untuk berkomitmen. Begitu juga Salma, sebagai perempuan tentu gengsi dong kalau mau mengungkapkan perasaannya duluan. Jadi akhirnya mereka sama-sama memendam perasaannya. 

Mereka juga sudah sering jalan berdua, namun tidak ada status yang jelas di antara keduanya. Setiap kali ditanya status hubungannya apa, mereka menjawab hanya berteman. Sebagai perempuan tentu Salma menginginkan sebuah kepastian. Namun hal itu tidak kunjung datang.

Hingga suatu hari ada seseorang yang mendekati Salma. Salma pun bingung. Di sisi lain, dia masih menyukai Evan namun tidak kunjung ada kepastian. Di sisi lain ada seseorang yang datang dan menawarkan sebuah kepastian untuk berkomitmen. Apalagi di usianya yang sudah hampir seperempat abad. Tentu pertanyaan kapan nikah sering menghantui pikirannya. 

sumber:journal.sociolla.com
sumber:journal.sociolla.com

Akhirnya dia memilih untuk berkomitmen dengan orang yang baru dikenalnya dan berusaha menghapus perasaannya dengan Evan. Meski awalnya berat, namun Salma mencoba memantapkan hati dengan pilihannya. Baginya berharap pada ketidakpastian itu melelahkan dan dia tidak ingin menggantungkan harapannya pada hal yang tidak jelas. 

Dari ilustrasi tersebut kita bisa melihat bahwa hubungan tanpa status itu hanya akan menyakitkan kedua belah pihak yang menjalaninya. Sebagai seorang perempuan, tentu Salma menginginkan sebuah kejelasan tentang hubungannya. 

Mengapa Salma akhirnya memilih untuk melupakan perasaannya pada Evan dan memilih menambatkan hatinya pada orang yang baru dikenalnya? Mungkin ini alasannya. 

Pertama, dia tidak mau membuang waktu 

Hal pertama mengapa Salma akhirnya meninggalkan Evan adalah karena dia tidak mau membuang-buang waktu. Memang kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa, namun kita masih bisa berpikir logis. 

Dalam kasus Salma di atas, dia tentu ingin segera mendapat kepastian, sedangkan Evan tidak kunjung memberikannya. Daripada dia membuang waktu dan perasaannya untuk hal yang masih belum jelas. Lebih baik dia memilih untuk berkomitmen dengan orang lain. Meski itu baru dia kenalnya. Namun ia sudah bisa memberi kejelasan dengan sebuah komitmen. 

Sebagai perempuan tentu Salma ingin mendapatkan tentang sebuah kepastian. Karena percuma jika ada rasa namun tidak ada komitmen dan kejelasan hubungan di antara dia dan Evan. 

Bukankah itu hanya akan membuang-buang waktu saja. Tidak ada jaminan juga jika Evan akan terus memiliki perasaan tersebut pada Salma. Karena perasaan seseorang bisa saja berubah-ubah. 

Jadi ketika Salma bertemu dengan seseorang yang menawarkan untuk berkomitmen dia pun menerimanya. Karena dia pikir percuma dia bertahan namun tidak ada kejelasan. Siapa tahu saja Evan tidak benar-benar menyukainya. 

Kedua, menjalin hubungan tanpa status itu sama saja bohong

Alasan kedua adalah menjalin hubungan tanpa status itu sama saja bohong. Percuma menjalin hubungan, jika tidak ada kejelasan tentang hubungan tersebut. Bukankah itu sama saja bohong. 

Ketika salah satu akhirnya pergi meninggalkan tentu tidak ada hak untuk melarang. Karena tidak ada ikatan antara keduanya. Terus siapa yang akan disalahkan? Mau marah tapi belum ada ikatan dan sebagai siapa. Jika tidak ada ikatan tentu tidak ada hak untuk melarang atau mengatur bukan? 

Jadi ketika seseorang menjalin hubungan tanpa status tentu dia harus bersiap dengan segala kemungkinan. Termasuk jika orang yang disukainya lebih memilih orang lain. 

Dalam hal ini kita bisa melihat contoh dari kisah Salma dan Evan. Di mana Salma lebih memilih meninggalkan Evan daripada bertahan dengannya. Tentu Evan juga tidak berhak mencegah atau melarang, karena di antara mereka tidak ada ikatan yang jelas. 

Ketika kamu berani menjalin hubungan tanpa status maka kamu harus bersiap dengan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Jika kamu tidak ingin terjadi, sebaiknya kamu berkomitmen dengan pasanganmu. Biar semuanya jelas dan tentu tidak ada yang merasa tersakiti. 

Ketiga, karena perempuan itu butuh kepastian 

Mungkin banyak yang bilang bahwa perempuan itu butuh cowok yang tajir, keren, dan lain-lain. Tapi sebenarnya perempuan itu hanya butuh sebuah kepastian dalam menjalin hubungan. 

Ya untuk urusan materi dan fisik mungkin urutan yang kesekian. kepastian itu sudah cukup untuk membuat perempuan merasa dihargai dan dilindungi. 

Karena kepastian itu menunjukkan keseriusan dan komitmen dari seorang laki-laki. Itu sudah menjadi nilai plus tersendiri. Kepastian itu tentu harus ditunjukkan dengan perbuatan tidak hanya sekadar kata-kata. Perempuan hanya butuh diberi kepastian tentang hubungan yang akan mau dibawa ke mana. 

Bagi perempuan status dan kejelasan hubungan itu begitu penting. Apalagi untuk perempuan yang sudah berusia 20 tahun ke atas, tentu kepastian itu menjadi hal yang wajib ditanyakan sebelum menjalin hubungan. 

Di usia tersebut tentu bukan saatnya lagi untuk bermain-main dengan sebuah hubungan. Karena yang dibutuhkan adalah kepastian. 

Ketika seseorang sudah menunjukkan komitmennya, maka di situlah perempuan bisa luluh. Karena hal itu menunjukkan kalau dia bertanggung jawab dan serius untuk menjalin sebuah hubungan. 

Namun sebagai perempuan tentu ada kriteria-kriteria tertentu yang menjadi pertimbangan sebelum menjatuhkan pilihan. Hal itu tidak masalah. Yang jelas jangan sampai kamu terjebak dalam hubungan tanpa status yang jelas. Karena hal tersebut menunjukkan jika tidak ada komitmen di antara hubungan yang kamu jalani. Dia bisa saja pergi meninggalkan tanpa sebuah alasan. Dan kamu tentu tidak berhak menuntut penjelasan karena kamu bukan siapa-siapa baginya. 

Jadi buat kamu yang sedang menjalani hubungan tanpa status yang jelas. Coba deh pikirkan lagi dan renungi apa yang bisa kamu harapkan dari hubungan tanpa kepastian. Daripada kamu menyesal nantinya, coba pikirkan kembali sebelum terlanjur lebih jauh. 

Jika ada nama tokoh yang sama, saya mohon maaf. Cerita di atas hanya sebuah ilustrasi saja.

Terima kasih semoga bermanfaat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun