Soto di Salatiga identik dengan Soto Estho padahal disini banyak sekali warung soto dengan rasa dan variasi lauknya.Â
Soto di Salatiga juga banyak ragamnya. Ada yang kuahnya bening, kuning, bersantan, berlemak (soto sapi) dengan berbagai rempah sebagai bumbunya.Â
Lauk yang biasa menemani sajian soto adalah; tahu tempe goreng dan bacem, perkedel, sate satean ayam (telur puyuh, daging, kulit, usus, ati) termasuk sate kerang. Teman makan soto yang paling khas di Salatiga KARAK, sejenis krupuk yang terbuat dari adonan nasi.Â
Berikut saya sajikan beragam soto di Salatiga. Istilah yang digunakan adalah karangan sendiri. Hal ini untuk mempermudah pengklasifikasian saja .Â
1. Soto Legen
Warung warung soto ini sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Yang paling dikenal dan banyak diulas adalah Soto Estho yang berlokasi di belakang Hotel Wahid. Selain soto Estho, banyak warung soto lain yang tak kalah enak. Alumni Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sering mampir ke Salatiga hanya untuk melepas kangen menikmati kuliner soto di Salatiga. Warung warung soto legen tersebut adalah;
Soto Parmoso. Warung soto terletak di Jln Pungkursari, di belakang Hotel Wahid. Tambahan lauk andalannya adalah sate kerang. Soto Parmoso termasuk warung soto yang pertama kali melakukan kolaborasi antara soto dengan sate satean. Selain sate kerang, Anda akan menjumpai lauk sate ayam, sate telur puyuh, sate kulit dan sate usus.Â
Selain Soto Parmoso dulu di sebelah nya juga ada soto Semarang. Namun kini sudah pindah di jalan Kemuning dan berganti nama menjadi soto Kemuning. Yang menjadi andalan adalah sate kulit dan sate ayamnya.Â