Mohon tunggu...
Sri Endang
Sri Endang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Klasik dan Implikasinya dalam Pembelajaran

22 Desember 2023   17:46 Diperbarui: 22 Desember 2023   17:49 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Teori pelopor teori belajar Hunisme antara lain Abraham Maslow dan Carl Rogers. Maslow meyakini bhwa belajar merupakan kebutuhan akan perkembangan motivasi. Dalam mencapai sesuatu manusia tidak akan pernah puas, rasa puas hanya terjadi sesaatv saja sehingga manusia mencapai peluang lain untuk menutupi kebutuhannya. Menurut Maslow, puncak kehidupan sekaligus sebagai ukuran keberhasilan dalam mengaktualisasikan diri dalam dunianya (Agus Taufik,2007:6,6).

              Sementara Carl Rogers seorang ahli bimbangn konseling dengan teori 

Cliendt contered-nya berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang rasiaonal, sosialis, ingin maju dan realistic sehingga manusia memiliki potensi untuk tumbuh denganaktual serta serta memiliki martabat yang tinggi. Rogers menempatkan manusia secara manusiawi dalam martabat kemanusiannya. 

               Bagi Rogers,guru merupakan fasilitator yang memungkinkan peserta didik paham akan sesuatu hal. Selain itu, dalam membimbing perlu diberikan kebebasan. Prinsip learning to be free adalah ide Rogers untuk mengkonsepsikan pembelajaran berbasis becoming learning to be free dan courage to be.Mnurutnya, pembelajaran berbasis learning to be free maupun membuat peserta didik bersikap lebih otonom, lebih spontal, dan lebih meyakini dirinya sendiri. Senada dengan pengalaman Rogers ini. Djawad dahlan (1985:41) sampai kepada sesuatu ungkapan yang menyatakan bahwa learning to, be free merupakan perkembangan yang berarti untuk menjadi manusia yang "menjadi" becoming human (Agus Taufik, 2007:6,6).

              Adapun cara belajar menurut teori ini adalah dengan mengembangkan individu. Apabila seseorang mampu mengembangkan potensinya serta merasa dirinya utuh. Bermakna dan berfungsi (fully functioning person) maka orang itu bukan hanya akan berguna bagi diriya sendiri tapi jg berguna bagi lingkungan sekitarnya. Teori ini berpendapat bahwa motifasi belajar harus datang dari dalam diri individu, intelektual dan emosional sama sekali tidak ada pengaruhnya dalam proses pembelajaran.

    Proses belajar harus melibatkan pengalama langsung, berfikir serta merasakan kehendak sendiri dan melibatkan seluruh pribadi peserta didik sehingga hasil belajar dapat di rasakan diri individu. Belajar yang bermakna tidak lain hanyalah belajar yang dapat memenuhi kebutuhan nyata individu (Agus Taufik,2007:6,7).

              Carl Rogers mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut ini.

 a.Manusia mempunyai dorongan alamiah untuk belajar, dorongan ingin tahu, melakukan eksplorasi dan mengasimilasikan pengalaman baru. 

b.Belajar akan bermakna apabila materi yang dipelajari relevan dengan kebutuhan anak.

c.Belajar harus diperkuat dengan jelas mengurangi ancaman eksternal, seperti hukuman, penilaian,sikap merendahkan murid, mencemoohkan dan sebagainnya.

d.Belajar atas inisiatif sendiri akan melibatkan keseluruhan pribadi, baik faktor internal maupun personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun