Mohon tunggu...
Srielen Pomulu
Srielen Pomulu Mohon Tunggu... Penulis - Habis Tinta

Biodata Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hak Asasi Manusia dan Duka Rakyat

10 Desember 2020   07:46 Diperbarui: 10 Desember 2020   07:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumetasi pribadi saat aksi penolakan UU CILAKA

10 Desember seakan membawa kita pada puluhan tahun yang lalu.
Tragedi Trisakti
Tragedi Semanggi 1 dan ll
Tragedi Biak Berdarah
98 Hilangnya Aktivis yang cerewet
Terbunuhnya Marsinah yang malang
Dan matinya Munir dengan tiba-tiba
Seakan semuanya telah sudah, tapi abadi dalam ingatan.

Mari kita beranjak.
Di bagian Utara Sulawesi...
Kampung Bobo dengan 337 Kepala Keluarga yang tergusur
Desa Tiberias  tidak kurang dari 2000 jiwa, terancam karena sengketa agraria
Desa Paputungan, Tanah Putih dan Jayakarsa dengan investasi hotel, dan terbitnya  ijin lingkungan tanpa AMDAL
Kema dengan PLTU yang ditolak
Dan Kelelondey dengan 3000 hektar tanahnya yang berkonflik.

Kita melawan!
Saat itu juga
Kepalan tangan dicegat dengan pentongan
Kobaran api ban bakar dipadamkan dengan water cannon
Penyampaian aspirasi di blokade jalannya
Massa Aksi diculik
Tanda Awas yang diberikan rakyat seolah hanya alaram pengingat sarapan bagi mereka


Orang-orang jahat itu masih hidup dengan hati yang mati, dan kita masih seperti pencuri di rumah sendiri.
Selamat merayakan Hari Hak Asasi Manusia se Dunia bersama banyaknya pelanggaran HAM.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun