Maya adalah Asisten Rumah Tangga (ART) di rumahku. Dia telah bekerja melayani kami selama dua setengah tahun lamanya. Saat baru bekerja di rumah, jemari kaki Maya penuh dengan butiran kutil menjijikkan. Pemberian obat cair secara teratur dan kesabaranku dalam merawat Maya membuahkan progress sangat baik. Berat badan gadis belia berambut keriting itu bertambah dan kulitnya bebas dari kutil. Selama bekerja di rumahku, Maya adalah ART sangat rajin dan pandai menjaga batita. Hasil kerjanya bagus dan perilakunya sangat menyenangkan majikan. Suatu hari Maya minta izin ingin berangkat ke Jakarta bersama majikan lamanya.
"Ibu, saya mohon izin keluar dari pekerjaan saya sekarang. Istri Pak Mane mengajak saya ke Jakarta untuk mengurus anaknya yang baru melahirkan."
"Mengapa Bu Mane mengajakmu pergi bersama ke Jakarta? Bukankah majikan lamamu itu telah berperilaku buruk padamu? Dia kan menahu kamu telah bekerja di sini, mengapa pula dia memintamu menemaninya lagi?" aku bertanya curiga kepada Maya. Kucoba menebak apa yang telah dilakukan Maya selama ini bersama mantan majikannya.
"Memang benar saya telah bekerja di sini, tapi majikan lama saya masih ragu untuk mengambil orang lain menjaga anaknya yang baru melahirkan di Jakarta."
"Kalau dia benar-benar membutuhkanmu, dia pasti menjagamu dengan sebaik-baiknya. Sampai berapa lama kamu di Jakarta bersama majikanmu?"
Maya terdiam, dia meremas jarinya, kesulitan mencari jawaban pertanyaanku.
"Saya tidak menahu Ibu, makanya saya minta berhenti dari sini..."
"Seandainya kamu menjadi saya, tidak akan pernah kubiarkan diriku kembali bekerja untuk  orang yang telah menyakitiku secara fisik dan tidak membayar upahku bekerja di rumahnya. Itu kan alasanmu keluar dari rumah majikan lamamu?"
Aku teringat kejadian beberapa tahun silam. Maya datang meminta pekerjaan ke rumah karena (katanya) telah disiksa oleh majikan sebelumnya dan upahnya tidak pernah dibayar. Maya telah bersumpah di hadapanku bahwa apapun yang terjadi, dia akan  pernah kembali ke rumah majikannya.
"Sekarang kamu telah mengingkari sumpahmu karena kamu telah memutuskan untuk bekerja lagi dengan majikan lamamu."