Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasi Goreng Lombok Kecil

22 Februari 2025   14:58 Diperbarui: 22 Februari 2025   14:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://easy-peasy.ai/ai-image-generator/images/delicious-fried-rice-bowl-vegetables-eggs-meat

Cabe  atau lombok (dalam bahasa Makassar) identik dengan warna merah dan sensasi pedas menusuk lidah. Rasa ini diperlukan untuk menambah hot pada masakan. Cabe sudah diklaim sebagai bumbu wajib untuk masakan Sumatra, Manado dan beberapa daerah lain di Indonesia. Irisan cabe rawit yang ditambah pada masakan ikan berkuah menambah kelezatan saat diseruput. Selain menjadi bumbu, cabe adalah bahan utama membuat sambal, tidak peduli warnanya hijau, kuning atau merah. Paprika yang masih sekerabat dengan cabe menjadi pelengkap kuliner Italia yang berfungsi sebagai taburan pizza. Saat harga cabe atau lombok meningkat, hal ini merupakan kiamat untuk penikmatnya. Harga makanan bakal melambung tinggi atau jumlahnya lebih sedikit saat dibeli.

"Kenapa sambalmu tidak terasa pedis-pedisnya?" tanya Daeng Takko yang merasa ada sesuatu kurang pada menu makan siangnya. Dia memandang aneka hidangan di hadapannya:  semangkuk sayur bening bayam campur jagung, sepiring ikan masak pallumara (masakan ikan laut memakai kunyit khas Sulawesi Selatan), racca mangga muda dan sambal terasi. Menu terakhir yang menjadi bahan komplain Daeng Takko kepada istrinya.

"Mahal sekali harga lombok, makanya kukurangi pemakaiannya saat membuat sambal terasi," ketus suara istri Daeng Takko yang kelimpungan membeli sembako tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Walaupun mahal harga lombok, kamu tetap harus menyajikan makanan terbaik untuk suamimu karena aku yang mencari nafkah selama ini," Daeng Takko menyerang balik pernyataan istrinya.

"Ohhh ... begitu pemikiranmu? Kamu menganggap selama ini saya hanya tidur-tiduran di rumah tidak mengurus keperluanmu dan anak-anak kita? Ini badanku serasa patah semua karena timbunan pekerjaan yang tidak pernah selesai," istri Daeng Takko membanting pakaian kotor ke dalam ember cucian. Hatinya meradang ditegur rasa makanan yang telah dimasaknya dengan susah payah. Dilihatnya jemari yang telah mulai mengeriput dimakan usia. Dia harus lapang dada menerima jatah bulanan seadanya karena harga sembako melambung sangat tinggi dan hanya menyisakan beberapa koin logam dalam dompetnya. Daeng Takko menyisakan nasinya di piring.

"Kenapa tidak dihabiskan makananmu?"

"Aku  kehilangan rasa laparku saat mencicip makananmu yang terasa hambar," Daeng Takko segera mengambil rokok dan korek api yang tergeletak di meja ruang tamu. Dia ngeloyor pergi tanpa pamit kepada istrinya.

*

Azan Isya sudah lama berlalu. Daeng Takko masih sibuk memainkan kartu dominonya saat terlihat Rahmi, pemilik warung datang menyapa semua lelaki di situ. Warung kopi milik Rahmi baru buka sebulan yang lalu dan menjadi favorit para lelaki. Selain menyediakan kopi, teh dan aneka jajanan pasar, para tamu boleh request menu lain yaitu: nasi goreng, mie rebus, mie goreng dan masakan lain yang tersedia bahannya di dalam kulkas. Keramahan Rahmi melayani pelanggan membuat para lelaki itu betah ngopi berjam-jam dan melupakan jadwal makan di rumah.

"Bapak-bapak sekalian, sekarang saya mau memasak nasi goreng telur dengan potongan lombok kecil. Adakah yang mau ikut memesan supaya saya membuatnya dalam porsi yang banyak?"

Ternyata hanya Daeng Takko yang memesan nasi goreng itu. Rahmi segera masuk ke dalam membuat request dari tamunya. Ternyata nasi goreng buatan Rahmi mempunyai 'rasa pedis yang pas' dengan keinginan Daeng Takko. Lelaki itu makan sangat lahap dan memuji rasa masakan itu setinggi langit di hadapan teman dominonya. Dia juga menambah lagi porsi berikutnya. Para bapak yang bermain domino merasa sangat menyesal telah makan duluan di rumah. Mereka ngiler melihat menu nasi goreng yang disantap oleh Daeng Takko, begitu merah menggiurkan dengan rajangan lombok kecil penggugah selera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun