Mohon tunggu...
Sri Noerhidajati
Sri Noerhidajati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pusat Studi Kajian Timur Tengah dan Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pencapaian Program Transformasi Digital Arab Saudi

23 November 2020   05:35 Diperbarui: 23 November 2020   05:53 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada masa pandemi Covid19, beberapa perangkat informasi telah diimplematasikan untuk menyediakan informasi kesehatan. Aplikasi berbasis web  Mawid ("Appointment") dan aplikasi Sehhaty ("My Health") yang telah dibangun pada 2018 dan 2019, diperbarui untuk menyesuaikan kondisi pandemi COVID-19.  Aplikasi tersebut dapat memeriksa gejala orang-orang yang diduga COVID-19 dan secara langsung melakukan pendaftaran di klinik khusus COVID-19 dan test massal drive-through. Untuk pengawasan COVID-19, digunakan Health Electronic Surveillance System (HESN) sebagai sumber data yang berisi semua tes laboratorium COVID-19. Platform Patient Tracing Unit (Taqasi) yang diimplementasikan pada Maret 2020 digunakan untuk meningkatkan dan mengelola pelacakan kontak di sekitar wilayah Kerajaan berdasarkan hasil laboratorium yang dihasilkan dari HESN.

Aplikasi Tetamman adalah salah satu aplikasi yang dirancang untuk memberikan perlindungan dan perawatan kesehatan bagi warga negara dan penduduk yang dirujuk isolasi atau karantina domestik, untuk memastikan keselamatan mereka dan meningkatkan prosedur pemulihan mereka. Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) merilis dua aplikasi smartphone. 

Yang pertama adalah Tawakkalna, aplikasi berkemampuan GPS untuk memantau dan membatasi pergerakan individu selama jam malam. Aplikasi kedua, Tabaud, ("Distancing"), mengirimkan data yang tidak teridentifikasi kepada orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan kasus terkonfirmasi COVID-19. 

Pusat Layanan Kementerian Kesehatan didirikan untuk menjawab pertanyaan terkait COVID-19. King Saud Medical City dan Dr Sulaiman Al Habib Medical Group merupakan rumah sakit yang memiliki aplikasi telekonsultasi untuk pasien yang tidak memerlukan kunjungan langsung ke rumah sakit. Dengan menimbang kesuksesan layanan telemedicine, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengeluarkan keputusan untuk mengubah peraturan praktik profesional kesehatan yang  memungkinkan penggunaan telemedicine untuk tujuan diagnostik baik dari tempat kerja maupun dari rumah.

2.   Bidang Pendidikan

Pembelajaran elektronik (e-learning) sudah dilakukan sebelum pandemi Covid19. Dekade pertama (1990-2000) di sistem pendidikan Arab Saudi didukung dengan baik oleh evolusi teknologi komputer dan World Wide Web.  Pada 2017, sebagai bagian dari Visi 2030, Kementerian Pendidikan mendirikan National Center for e-Learning yang berfungsi untuk mengawasi dan mendukung e-learning di Arab Saudi. Beberapa universitas besar di Kerajaan seperti King Saud University, Taibah University, King Khalid University, Qassim University, Islamic University of Madinah, Al-Baha University, dan King Abdul-Aziz University merupakan universitas e-learning paling aktif.  

Untuk pembelajaran jarak jauh, Kementerian Pendidikan meluncurkan portal yang diberi nama Ein ("Eye"). Ein, yang diluncurkan oleh sebelum wabah COVID-19, menampilkan saluran televisi yang menyiarkan pelajaran harian berdasarkan kurikulum nasional. Selama pandemi COVID-19, saluran Ein digunakan untuk memberikan tutorial secara live dari semua mata pelajaran dan tingkat sekolah setiap hari pada hari kerja. Ein juga menyediakan situs web di mana siswa dapat mengerjakan latihan pelajaran dan berkomunikasi dengan para guru. Untuk mendukung pembelajaran eleltronik, perusahaan telekomunikasi besar di Arab Saudi, Saudi Telecom Company (STC), Mobily, dan Zain Arab Saudi, memberikan layanan data gratis untuk akses ke platform pendidikan dan aplikasi telehealth untuk memfasilitasi kelancaran e-learning serta pemberian perawatan kesehatan selama pandemi.

3.  Bidang komunikasi

Sebelum kasus COVID-19 pertama muncul di Arab Saudi, Kementerian Kesehatan telah menggunakan situs web dan platform media sosialnya, termasuk Twitter, Facebook, YouTube, Snapchat, Instagram, dan TikTok, untuk menyebarluaskan materi edukasi kesehatan. Apa itu COVID-19, bagaimana penularannya, bagaimana mencegahnya, dan dari mana asalnya, menjadi konten edukasi. Setelah kasus Covid19 pertamakali muncul, Twiter juru bicara Kementerian Kesehatan digunakan untuk merespon berita Covid19, untuk memitigasi rumor dan kesalahan informasi.

Dewan Kesehatan Saudi dan Pusat Informasi Kesehatan Nasional membuat peta interaktif berbasis web  pertama yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan COVID-19. Peta tersebut secara rutin memperbarui peringatan perjalanan (travel alert), kasus yang dikonfirmasi, kasus yang dirawat, dan kematian.

Berdasarkan survey yang dilakukan Delloite, ada 3 unsur penting yang menjadi pendorog transformasi digital yaitu tekanan biaya dan anggaran, permintaan masyarakat dan arahan pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun