Mohon tunggu...
Sri Noerhidajati
Sri Noerhidajati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pusat Studi Kajian Timur Tengah dan Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pencapaian Program Transformasi Digital Arab Saudi

23 November 2020   05:35 Diperbarui: 23 November 2020   05:53 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Transformasi digital adalah bagian proses dari teknologi, dan merupakan perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Di tengah tantangan perubahan budaya, negara dituntut untuk beradaptasi dan melakukan transformasi digital untuk mengambil peluang peningkatan kesejahteraan warganya.

Arab Saudi sebagai salah satu negara yang kaya juga memastikan ikut dalam pelaksanaan transformasi digital. Percepatan transformasi digital melalui adopsi telekomunikasi dan teknologi ICT dituangkan dalam agenda nasional Visi 2030 yang diluncurkan pada tahun 2017. Visi Saudi 2030 yang dicetuskan oleh Pangeran Mohammad bin Salman ditujukan untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada sektor minyak bumi, diversifikasi ekonomi Arab Saudi, serta mengembangkan sektor layanan umum seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi dan pariwisata. 

Untuk mencapai visi ini, Arab Saudi membangun kesadaran akan proses elektronik, melakukan digitalisasi dalam pemerintahan, meningkatkan tingkat penerimaan teknologi dalam lembaga pemerintah, memastikan transisi menuju pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Arab Saudi berambisi menjadi salah satu dari 20 negara inovatif digital teratas di dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibentuklah Komite Nasional Transformasi Digital untuk membuat peraturan perundang-undangan dan kebijakan terkait digitalisasi, serta menyusun strategi dan program yang diperlukan.

Perekonomian Arab Saudi bertumpu pada komoditas minyak bumi, yang menyumbang sekitar 87% dari pendapatan pemerintah, 42% dari PDB, dan 90% dari pendapatan ekspor pada tahun 2016. Fluktuasi harga minyak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tekanan pada perekonomian, sehingga Kerajaan merasa perlu mengambil langkah-langkah diversifikasi untuk menciptakan sumber pendapatan baru dan memastikan ketahanan ekonomi. Digitalisasi dapat menjadi strategi ekonomi penting di era pasca booming minyak. Melalui digitalisasi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baru dan instrumen kuat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi warga negara.

Keseriusan Kerajaan dalam melakukan transformasi digital berhasil menempatkan Arab Saudi pada peringkat 1 negara yang paling maju, diantara negara G20, dalam persaingan digital, yang dirilis  European Center for Digital Competitiveness dalam Digital Riser Report 2020. Ada dua faktor yang di analisa, yakni; seberapa banyak kemajuan yang dicapai negara tersebut dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia dalam tiga tahun terakhir, dan best-practises terbaik dari Digital Risers 2020 teratas di sepuluh grup negara.

Baru-baru ini Arab Saudi meluncurkan strategi bernilai miliaran dolar pada Global Artificial Intelligence Summit untuk mewujudkan cita cita menjadi pemimpin global kecerdasan buatan (AI) dan data pada 2030. Program tersebut ditujukan untuk melatih 20.000 spesialis dan pakar, memiliki 300 startup aktif, dan menarik 20 miliar dolar AS dalam investasi nasional dan asing dalam data dan AI. Harapannya menjadi contoh terbaik secara global dalam menggunakan AI untuk pembangunan suatu negara.

Peranan teknologi menjadi penting pada masa pandemi seperti sekarang. Ketika pembatasan wilayah diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid19 yang mengakibatkan keterbatasan mobilitas masyarakat, maka diperlukan teknologi digital agar aktivitas seperti bekerja, belajar tetap berlangsung. Perilaku masyarakat berubah, rutinitas harian dialihkan dari offline ke online, pemanfaatan teknologi digital menjadi budaya baru. Digitalisasi menjadi kunci bagi keberlangsungan ekonomi.

Perhatian Arab Saudi pada transformasi digital ternyata sangat berguna pada masa pandemi Covid19. Selama pandemi COVID-19, Arab Saudi telah proaktif dalam menerapkan langkah-langkah penanggulangan penyakit dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sebelumnya Arab Saudi sudah memiliki pengalaman ketika terjadi wabah MERS CoV.  Melalui sistem pengawasan elektronik nasional,  data dan informasi kasus MERS CoV dikumpulkan untuk mencegah penyebaran virus.  

Tingkat akses internet di Arab Saudi dapat dikatakan baik dengan sebanyak 30.260.000 orang di Arab Saudi (89% dari populasi) menggunakan internet, 96% populasi menggunakan smartphone, dan mayoritas penduduk sekarang memiliki akses ke smartphone, komputer, laptop, dan tablet. Hal ini makin mempermudah penggunaan teknologi di masa pandemi, selain untuk memberikan informasi yang tepat dan cepat untuk pengambilan kebijakan.

Digitalisasi telah dilakukan oleh Arab Saudi dalam berbagai bidang

1.   Bidang Kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun