Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat Kurban Menguatkan Nilai Kemanusiaan dan Kebhinnekaan

30 Juli 2020   06:15 Diperbarui: 30 Juli 2020   06:36 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai dalam Kebhinekaan - jalandamai.org

Kurban merupakan salah satu ibadah yang sudah ada sejak dari zaman Nabi Ibrahim. Praktek ini terus dilakukan secara turun menurun hingga saat ini. Kurban tidak hanya menguatkan rasa empati, kepedulian dan persaudaraan antar sesama, tapi juga merupakan bentuk kepatuhan kita pada Tuhan Yang Maha Esa.

Di masa pandemi ini, berkurban tentu saja menjadi hal yang sangat baik. Dalam konteks hari raya Idul Adha, setiap muslim bisa berkurban dengan menyembelih kambing, sapi atau kerbau. Daging binatang ini kemudian akan dibagikan ke masyarakat di sekitar, khususnya masyarakat yang kurang mampu. Sehingga masyarakat yang kurang mampu juga bisa menjaga nutrisi yang dimakan, melalui daging-daging kurban yang dibagikan.

Semangat berbagi melalui binatang kurban ini, pada dasarnya semangat yang harus selalu kita jaga dan lestarikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan bermasyarakat, saling interaksi, saling ngobrol, saling membantu semestinya bukan menjadi hal yang baru bagi kita. Berkurban sama halnya berbagi apa yang kita punya. Bisa jadi tenaga, waktu, harta atau yang lainnya. Bisa dalam bentuk apapun.

Dan berkurban di tengah pandemi ini, tentu mempunyai makna yang sangat kuat sekali. Tidak hanya menjalankan perintah Allah SWT, berkurban di tengah pandemi ini juga memupuk semangat solidaritas serta menguatkan nilai-nilai kemanusiaan. 

Bagaimana tidak, dimasa pandemi ini banyak sekali orang-orang yang sudah karena terkena dampak covid. Banyak perusahaan yang terpaksa tidak bisa beroperasi karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Banyak masyarakat yang terkena PHK, karena pabriknya tidak bisa bertahan dari dampak covid.

Begitu besarnya dampak covid bagi perekonomian inilah, banyak membuat semua orang harus melakukan berbagai improvisasi agar bisa survive. Dalam improvisasi tersebut alangkah lebih baik tidak dilakukan untuk kepentingan sendiri atau salah satu kelompok saja. Akan lebih baik kita juga bisa saling mengurbankan waktu kita untuk saling membantu, mengorbankan harta kita untuk saling meringankan beban masyarakat yang terkena dampak covid-19.

Saling berkurban ini adalah bentuk saling peduli dan empati terhadap lingkungan sekitar, terhadap orang-orang di sekeliling, dan saling memanusiakan. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri yang saling membutuhkan pertolongan. Kita adalah manusia yang tidak bisa hidup sendiri. Karena itulah saling menghargai, saling menghormati dan tolong menolong antar sesama merupakan keniscayaan yang harus dilakukan.

Tak dipungkiri, di era kemajuan informasi yang begitu pesat ini, banyak sekali provokasi dan ujaran kebencian terus dimunculkan di media sosial. Sebagai generasi penerus, kita harus terus melawan segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian. Mari kuatkan literasi dan terus berbagi informasi yang menyejukkan dan inspiratif. Terus berkurban untuk tujuan yang lebih baik lagi. Salam sehat dan semoga bisa jadi introspeksi bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun