Mohon tunggu...
SpotiCay and Psycology Tips
SpotiCay and Psycology Tips Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi | Self Improvement | Mental Health | My Story

Tempat dimana Icay Curhat, Meracau, dan Cerita secara lebih personal sama kamu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Eating Disorder, Menilik Gangguan Makan Secara Psikologis - Part 2 (SpotiCay)

9 April 2022   16:00 Diperbarui: 9 April 2022   16:04 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5 Gejala Eating Disorder (Part 2)

Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai "5 Gejala Eating Disorder (Part 2)", Kenalin aku icay, aku membagikan beberapa konten yang sangat aku sukai, yaitu: psikologi, mental health, self improvement, dan kisah pribadiku. Kalau kamu memiliki ketertarikan yang sama denganku, kamu bisa follow untuk menikmati artikel artikel dengan tema yang sama. Artikel ini kutulis berdasarkan opini dan referensiku dari beberapa sumber. So. Let's go kita masuk ke pembahasan. Semoga bermanfaat.

Artikel ini dibuat dalam 2 part, jadi pastikan kamu membaca  part yang pertama pada link berikut : Link-5GejalaEatingDisorder-Part1

Apakah kamu memiliki hubungan yang kompleks dengan makanan? Untuk waktu yang lama, eating disorder tidak diakui apa adanya: kondisi kesehatan mental yang kompleks yang ditandai dengan hubungan yang tidak sehat dengan makanan. Pada tahun 2018, NEDA (National Eating Disorder Association) memperkirakan bahwa 20 juta wanita dan 10 juta pria di Amerika akan mengalami eating disorder di beberapa titik dalam hidup mereka. Meskipun siapa saja dapat terkena eating disorder, kondisi ini biasanya menyerang wanita dan pria yang lebih muda.

Ini lebih dari sekedar tidak ingin makan. Ini adalah potret psikologis kompleks seputar makanan yang dapat memanifestasikan dirinya melalui pembatasan, makan berlebihan, pembersihan, atau perilaku lainnya. Jadi jika kamu mengalami masalah dengan makanan, berikut adalah lima tanda eating disorder dan apa yang harus dilakukan.

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas 3 tanda eating disorder dan treatment apa yang harus dilakukan. 3 hal tersebut ialah ketakutan akan kenaikan berat badan atau yang dikenal dengan obesofobia, Kesulitan mengontrol konsumsi makanan, dan memiliki mindset Menganggap bahwa makanan dan citra tubuh memainkan peran besar dalam percaya diri.

Nah pada artikel ini kita akan membahas tentang kaitan antara eating disorder dengan pola makan yang ritualistik serta fiksasi pada makanan. Kita akan meninjau bagaimana eating disorder mempengaruhi pola makan kita bahkan hingga mempengaruhi pikiran kita yang berakibat fatal pada rutinitas harian yang kita kerjakan. Berikut pembahasannya.

  • pola makan ritualistik.

Apakah kamu memiliki preferensi untuk cara kamu makan dan menyiapkan makanan? Mungkin kamu suka memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil sebelum kamu makan, atau kamu harus menggunakan peralatan dan piring tertentu untuk makan. Sementara makan ritualistik tidak selalu menunjukkan memiliki eating disorder, banyak orang yang memiliki gangguan obsesif kompulsif dapat menunjukkan ritual makan ekstrim yang akhirnya dapat membahayakan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Beberapa contoh termasuk mengatur makanan dalam urutan tertentu, hanya makan pada waktu atau tempat tertentu, atau menimbang dan mengukur makanan mereka. Karena eating disorder sering kali didorong oleh kecemasan, melakukan ritual dapat memberikan tingkat kenyamanan dan keakraban tertentu, dan meskipun beberapa di antaranya tidak berbahaya, beberapa bentuk pola makan yang ekstrem dapat berakhir dengan berbahaya bagi kesehatan kamu.

Hal ini tentu tidak baik bagi kesehatanmu. Bila kita dalam kondisi terdesak atau tidak ideal, tentu kamu tidak mungkin memaksakan kehendakmu untuk melakukan pola makan yang ritualistik. Kamu harus mencoba untuk berada pada kondisi dimana kamu harus mengkonsumsi makanan pada kondisi yang membuatmu tidak senyaman ketika melakukan ritual pola makanmu

  • fiksasi pada makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun