Pada era digitalisasi ini, blockchain dikenal sebagai salah satu teknologi ternama dengan kemampuannya dalam menyimpan data permanen dalam satu blok dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi institusi perbankan, perusahaan dan pemerintah.Â
Blockchain memiliki prospek yang besar sebagai salah satu teknologi yang dapat diandalkan dalam mereformasi sistem perpajakan dan diprediksi akan diimplementasikan pada sistem perpajakan di negara-negara maju dalam 5 sampai 10 tahun ke depan.Â
Lalu, bagaimana cara kerja blockchain dan apa manfaat blockchain apabila diaplikasikan dalam dunia pajak? Artikel ini akan mengungkap bagaimana kehebatan blockchain saat diimplementasikan dalam dunia perpajakan.
Apa Itu blockchain?
Blockchain adalah buku besar digital yang terdiri dari catatan transaksi atau data yang tersebar di jaringan internet dan komputer. Blockchain juga dapat diartikan sebagai struktur data yang tidak dapat diubah dan hanya bisa ditambahkan saja.Â
Setiap data dari blockchain ini saling terhubung sehingga jika terjadi perubahan di salah satu blok data maka akan berpengaruh terhadap data lainnya.Â
Blockchain tidak dikelola dan dikontrol oleh satu pihak saja, tetapi disebarluaskan secara publik dan dapat dikelola secara global dalam waktu yang bersamaan.
Bagaimana Cara Kerja Blockchain?
Blockchain terdiri dari banyak blok yang tidak hanya menyimpan informasi berupa transaksi atau uang melainkan juga beragam bentuk variasi data lainnya.Â
Sistem blockchain menggunakan kriptografi yang berfungsi untuk membentuk sebuah jaringan dan menjamin keamanan informasi mengenai siapa yang mengirim dan menerima informasi sehingga orang-orang bisa melakukan transasksi secara aman terhadap satu sama lain. Kriptografi tersebut juga berfungsi untuk mengambil data dari blok sebelumnya dan mengubahnya menjadi compact string yang berguna untuk mendeteksi adanya praktik sabotase. Blok yang terbuat oleh sistem kriptografi membuat blok tersebut terkunci dalam rantai sehingga data yang tersimpan di dalam blok tersebut tidak dapat diubah atau dihapus. Teknologi blockchain bersifat terdesentralisasi sehingga setiap perangkat lunak yang di-install pada komputer memiliki salinan blockchain yang terus diperbaharui dengan blok baru. Ketika seseorang ingin menambahkan data pada sebuah buku besar, orang lain harus mengkonfirmasi kebenaran data tersebut dan selanjutnya perubahan data tersebut dimasukkan ke dalam blok.
Penerapan Blockchain Pada Sistem Perpajakan