Mohon tunggu...
m soulthanrafi
m soulthanrafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - laki-laki

mahasiswa prodi ilmu komunikasi S1 universitas singaperbangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stereotipe Perempuan di Media Sosial

13 April 2021   17:12 Diperbarui: 13 April 2021   17:38 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digitalisasi media sosial memiliki peranan yang sangat penting karena melalui media sosial kita bisa mendapatkan manfaat yang banyak sehingga dapat diimplementasikan pada kehidupan yang sebenarnya seiring berjalannya waktu fungsi dari media sosial ini sangat beragam mulai dari tempat bersosialisasi, membuka usaha, mengutarkan ide kreatif, sebagai tempat hiburan dan masih banyak lagi lainnya. Apalagi pada saat ini banyak orang yang sudah ketergantungan terhadap media sosial. Tidak sedikit orang yang menghabiskan waktunya di media sosial.

Segala sesuatu yang kita gunakan pastinya memiliki dampak tak terkecuali media sosial yang pastinya memiliki dampak positif maupun dampak negatif. Salah satunya yaitu kita dapat berinteraksi dengan user lain tanpa adanya batasan waktu dan ruang atau yang sering disebut dengan cyberspace, sedangkan dampak negatif dari media sosial salah satunya yaitu munculnya stereotipe gender yang dialami kebanyakan dialami oleh perempuan.

Dampak negatif yang paling sering terjadi di media sosial adalah stereotipe gender. Stereotipe merupakan suatu keyakinan yang berlaku digeneralisasikan, terlalu dibuat mudah, sederhana, atau berlebih-lebihan mengenai suatu kategori atau kelompok tertentu. stereotipe dalam media sosial sering terjadi pada perempuan karena kodratnya selalu di posisikan dalam ruang privat atau domestik. sedangkan lelaki di posisikan dalam ruang publik dan akhirnya menyebabkan terjadinya ketidakadilan gender. seperti yang terjadi pada kekeyi yang baru merilis lagu pertamanya yang berjudul "keke bukan boneka" pada saat video clip telah muncul di YouTube banyak sekali pengguna sosial media yang berkomentar negatif tentang penampilan kekeyi yang dianggap kurang menarik. Karena bagi mereka perempuan yang menarik itu perempuan yang memiliki kulit putih, lansing dan sebagainya.

kondisi ini perlu diperhatikan karena ketika masyarakat masih memiliki opini seperti itu maka stereotip perempuan di dunia sosial tidak akan dapat diminimalisir. Dalam hal ini banyak opini masyarakat harus merubah untuk mencegah munculnya pemahaman tentang sosok perempuan yang salah. Jika kita tidak merubah opini maka dimasa yang akan datang tidak akan mengalami perkembangan yang berarti bagi perempuan dan akan terus bermunculan kasus stereotipe pada perempuan dan selain itu dampak yang diakibatkan oleh stereotipe cukup serius yaitu dapat merusak konsep diri dan membatasi individu atau kelompok dalam untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan juga akan menghancurkan citranya.

sudah saatnya media membantu kaum perempuan untuk membuka wawasan serta membangun citra wanita. Paling tidak kesetaraan gender yang harus dimiliki oleh setiap perempuan agar tidak menjadi korban dari stereotipe yang dapat merusak konsep diri dan mereka dapat berkarya dan mengekspresikan dirinya sesuai dengan keinginan mereka tanpa takut terjadinya stereotipe di media sosial. Media bisa menggunakan sensitive indicator for media (GSIM) sebagai pedoman penulisan pemberitaan yang sensitif gender agar dapat dipahami oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal:

Errika Dwi Setya Wati (2010) Representasi Wanita Dalam media Massa Masa Kini. https://journal.usm.ac.id 

Puspitasari (2017) MENGGUGAT STEREOTIPE "PEREMPUAN SEMPURNA": Farming Media terhadap Perempuan Pelaku Tindak kekerasan. https://journal.iainkudus.ac.id

Christiany Juditha (2015) Gender dan Seksualitas dalam Kontruksi Media Massa. http://ojs.uma.ac.id

Yanti Dwi Astuti (2016) MEDIA DAN GENDER (Studi Deskriptif Representasi Stereotipe Perempuan dalam Iklan di Televisi Swasta). http:ejournal.ui-suka.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun