Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bubarkan Saja TC Jangka Panjang Timnas U-20?

2 Maret 2023   08:25 Diperbarui: 2 Maret 2023   08:27 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas Indonesia U-20 saat melawan Irak. (Dok. PSSI)

Dony Tri Pamungkas, Muhammad Ferrari, Alfriyanto Nico, dan Cahya Supriadi, merupakan 4 namadari klub Persija yang belum gabung ke TC Timnas U-20. Kemudian Persib belum mengizinkan Kakang Rudianto, Robi Darwis, dan Ferdiansyah untuk bergabung ke TC.

Ditambah lagi ada dua pemain andalan STY yang sedang meniti kariernya di luar negeri yakni Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan. Kedua pemain tersebut juga belum ada tanda-tanda kapan akan bergabung dengan Timnas U-20.

Dengan segala keterbatasan pemain yang ada, STY harus tetap menjalankan programnya. Dan hasilnya bisa kita lihat saat mentas di Turnamen mini Piala Dunia U-20. Meski sempat menang saat lawan Fiji di laga pertama, tetapi Timnas U-20 tak berdaya saat melawan Selandia Baru dan Guatemala.

Di ajang tersebut yang diikuti 4 negara yang sudah pasti lolos ke Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, Timnas U-20 masih mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan-kelemahan mendasar seperti salah umpan, kurangnya koordinasi diantara pemain dan lemah dalam finishing touch menjadi sebuah alarm, bahwa Timnas U-20 memang butuh TC jangka panjang.

Hal ini terbukti saat tampil di ajang resmi Piala Asia U-20 2023, saat bermain melawan 10 pemain Irak. Para pemain kebingungan dan seperti kehilangan chemistry. Tidak ada koordinasi dan komunikasi di atas lapangan, sehingga para pemain Timnas U-20 mudah kehilangan bola.

Hal ini dimanfaatkan para pemai Irak untuk melancarkan serangan balik cepat yang sering membahayakan gawang Indonesia. Beruntung kiper Indonesia, Daffa Fasya tampil gemilang sehingga menghindarkan Timnas U-20 dari kekalahan telak.

Belum lagi, pemain yang digadang-gadang Thomas Doll, yaitu Muhammad Ferarri tampil buruk dalam mengawal lini belakang Timnas Indonesia. Ferarri berandil atas terjadinya gol pertama Irak, kesalahannya dalam menghalau bola memudahkan Hayder Abdulkareem mencetak gol ke gawang Indonesia.

Padahal Thomas Doll, menyanjung Ferarri karena telah tampil regular bersama Persija di kompetisi Liga 1. Nyatanya saat tampil melawan Irak, penampilan Ferarri tidak terlalu istimewa.

Banyak sekali kelemahan yang terlihat saat melawan Irak, salah satu yang disayangkan para pemain tidak memiliki jiwa petarung untuk melawan kecepatan dan determinasi para pemain Irak.

Saat ini, STY dan pemain Timnas U-20 harus fokus menatap laga selanjutnya, melawan Suriah (4/3/2023). Demi menjaga asa lolos ke babak perempatfinal.

Sedangkan untuk TC jangka panjang Timnas U-20, sebaiknya jalan terus. Abaikan pihak-pihak yang merasa keberatan dengan TC ini, karena kualitas Timnas U-20 belum selevel dengan Negara Eropa sana. Kecuali, jika level Timnas Indonesia sudah level top asia, tak masalah jika pemain bergabung jelang turnamen resmi akan dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun