Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Taktik Bunglon Lionel Scaloni, Berhasil "Ngeprank" Didier Deschamps

19 Desember 2022   02:54 Diperbarui: 19 Desember 2022   06:49 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia 2022. (Foto: Getty Images/Marc Atkins)

Kesuksesan Argentina tampil sebagai juara Piala Dunia 2022, tak lepas dari peran penting sang pelatih, Lionel Scaloni. Berkat taktik jitunya, ia berhasil "ngeprank" pelatih Prancis, Didier Deschamps. Argentina dibawanya meraih trofi Piala Dunia 2022, dengan mengalahkan Prancis dalam drama adu penalti dengan skor 4-2, setelah sebelumnya kedua tim bermain imbang 3-3, selama 120 menit.

Laga final yang digelar di Stadion Lusail Iconic, Minggu (18/12/2022) malam WIB berjalan seru dan dramatis. Kedua tim kejar-kejaran gol, hingga harus dilanjutkan ke babak adu penalti, yang pada akhirnya dimenangi tim Tango.

Gelar ini merupakan trofi ketiga bagi timnas Argentina, sedangkan untuk Lionel Messi ini merupakan gelar pertama. Messi tampil sangat baik dilaga final, ia mencetak brace ke gawang Hugo Lloris, melalui titik putih dan open play.

Angkat topi untuk pelatih Argentina, pemilihan formasi dan taktik jitunya, menipu Didier Deschamps. Angel Di Maria yang jarang dimainkan selama gelaran Piala Dunia 2022, ia berikan kepercayaan penuh tampil selama 64 menit.

Kepercayaan dari Scaloni, dibayar tuntas oleh Angel Di Maria dengan berkontribusi atas terjadinya gol pertama Messi dan mencatatkan namanya dipapan skor setelah mencetak gol dimenit ke-36.

Tak banyak yang memprediksi jika Scaloni akan memainkan Di Maria sejak menit pertama. The winning team saat mengalahkan Kroasia dan berhasil membawa Argentina lolos ke partai puncak, komposisi pemainnya sedikit ia modifikasi. Angel Di Maria dijadikan starter dan kemudian pada babak perpanjangan waktu memainkan Leandro Paredes dari bangku cadangan.

Taktik bunglon inilah yang tak bisa ditebak oleh Didier Deschamps. Sejak kalah dilaga pertama pada babak penyisihan lawan Arab Saudi, Scaloni terus melakukan pembenahan dan perubahan taktik permainan. Hampir semua pemain Argentina yang dibawa ke Piala Dunia 2022 ia mainkan. Semua ini ia lakukan demi mencari formula yang tepat untuk membawa Argentina meraih trofi juara.

Meski Deschamps telah menurunkan skuadnya secara full team, tapi dibabak pertama permainan Prancis benar-benar dibuat ambyar, oleh kolaborasi Messi-Alvarez-Di Maria. Ketiga pemain ini berhasil membuat lini belakang Prancis kelimpungan.

Deschamps telat mengantisipasi serangan Argentina yang begitu sporadis. Kesalahan strategi Deschamps membuat Argentina unggul dengan skor 2-0 di babak pertama. Lionel Messi berhasil mencetak gol lewat titik putih dimenit ke-23 dan kemudian disusul gol Di Maria dimenit ke-36, setelah memanfaatkan serangan balik cepat.

Sadar taktiknya tak berjalan lancar, Deschamps mulai memasukkan Marcus Thuram dan Kolo Muani, dimenit ke-41 untuk menggantikan Oliver Giroud dan Ousmane Dembele.

Dua pemain ini berperan penting terciptanya dua gol balasan dari Prancis, yang semuanya dicetak oleh Kylian Mbappe. Masing-masing lewat dititik putih dimenit ke-80 dan tendangan first timenya dimenit ke-81. Setelah skor berubah jadi 2-2, gantian tim Prancis yang mengusai jalannya pertandingan.

Kecepatan lari Marcus Thuram, Kolo Muani dan Kylian Mbappe hampir saja berujung mimpi buruk bagi Lionel Messi, beruntung Emiliano Martinez tampil gemilang dibawah mistar gawang Argentina.

Pada babak perpanjangan waktu, gantian Scaloni lebih jeli dalam melakukan pergantian pemain. Masuknya Gonzalo Montiel, Leandro Paredes, Lautaro Martinez dan Paulo Dybala, membuat permainan Argentina lebih hidup dan memiliki banyak peluang untuk mencetak gol.

Kontribusi Lautaro Martinez terhadap gol Messi, dimenit ke-108 hampir saja membawa Argentina memenangi laga, tanpa harus berlanjut ke drama adu penalti. Lepas dari jebakan offside, Martinez melakukan penetrasi dan melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Hugo Lloris, bola rebound jatuh ke kaki Messi. Dengan cukup tenang Messi mencetak gol dan membawa Argentina unggul dengan skor 3-2.

Prancis yang lebih banyak menunggu, akhirnya mendapat durian runtuh via tendangan penalti Mbappe dimenit ke-118, setelah Gonzalo Montiel melakukan handball. Laga pun berakhir dengan skor 3-3 dan kemudian laga dilanjutkan dengan drama adu penalti.

Lagi-lagi, Deschamps salah dalam melakukan pemilihan pemain saat drama adu penalti. Dua algojo pilihan Deschamps gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni, merupakan dua pesakitan yang gagal menjalankan tugasnya mengeksekusi tendangan penalti.

Sementara empat penendang penalti pilihan Lionel Scaloni berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, keempat pemain tersebut adalah Messi, Dybala, Paredes dan Montiel. Bahkan tiga pemain yang baru dimasukkan pada babak perpanjangan waktu yaitu Dybala, Paredes dan Montiel berperan penting menjadi penentu kemenangan Argentina.

Taktik dan kejelian Lionel Scaloni dalam laga final ini, berhasil ngeprank Deschamps dan bonusnya gelar juara Piala Dunia 2022 berhasil ia dapatkan bersama timnas Argentina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun