Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

4 Evolusi Menarik Ronaldo, Sejak Kembali Lagi ke MU

13 September 2021   17:03 Diperbarui: 17 September 2021   05:20 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain MU merayakan gol kedua Ronaldo ke gawang Newcastle United di pekan kempat Liga Inggris (AFP/OLI SCARFF/via kompas.com)

Cristiano Ronaldo baru saja menandai debut Jilid II bersama Manchester United (MU) dengan gemilang, Ronaldo menciptakan Brace dalam laga melawan Newcastle United pada pekan keempat Liga Inggris.


Debut resmi Ronaldo, setelah 12 tahun meninggalkan MU terasa manis. Ronaldo mampu menjawab ekspektasi publik yang dibebankannya, untuk tampil apik dalam laga debutnya.

Sorotan publik, yang mengarah kepadanya selama 90 menit, mampu ia jawab dengan raihan dua gol yang ia ciptakan ke gawang Newcastle. Selebrasi gol yang dinantikan publik Old Trafford terbayar lunas.

Drama kepindahan Ronaldo ke Juventus, menyisakan drama yang sangat mengejutkan alur ceritanya. Diberitakan diawal digosipkan akan pindah ke Real Madrid atau PSG, Ronaldo menjawab dengan enteng bahwa ia akan bertahan di Juventus musim ini untuk menghabiskan kontraknya.

Namun jelang penutupan bursa transfer, Ronaldo meminta pindah dari Juventus dan agen Ronaldo Jorge Mendes menawarkan Ronaldo ke Manchester City. Polemik transfer yang terjadi selama 48 jam, antara Juventus dan City.

Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh MU, untuk menikung Ronaldo. Tak rela Ronaldo berseragam tim tetangga yang merupakan rival musuh bebuyutan, MU segera menuntaskan transfer Ronaldo dari Juventus secara resmi.

Keputusan memulangkan Ronaldo dari Juventus, sepertinya tepat bagi MU. Bukti sahih terciptanya torehan dua gol di laga debutnya.

Selain itu, kedatangan Ronaldo ke MU akan semakin meningkatkan kepopuleran Liga Inggris dan untuk sementara menenggelamkan pemberitaan tentang Messi yang juga pindah ke PSG.

Kepindahan Ronaldo dari Juventus ke MU musim ini terasa berbeda, dibandingkan saat pertama kali ia datang ke Old Traffod semasa MU dilatih oleh Sir Alex Ferguson.

Ronaldo yang kala itu masih muda, dan baru saja pindah dari Sporting Lisbon mempunyai kebiasaan mendribel bola atau pamer skill, sekarang Ronaldo jauh lebih dewasa dan menjadi predator ulung dikotak penalti lawan.

Bukti terbaru, Ronaldo menjadi top skor Liga Italia musim lalu, Top skor Piala Eropa 2020 dan menjadi raja gol Internasional dengan torehan 111 gol.

Apakah kondisi Ronaldo sekarang yang sudah berusia 36 tahun, akan menguntungkan bagi MU dalam 2 tahun ini?

Evolusi Ronaldo terjadi dalam 4 fase, sejak ia debut pertama kali hingga kembali berseragam MU kembali.

1. Cristiano Ronaldo Suka Pamer Skill

Awal musim pertama Ronaldo di MU, posisi awalnya adalah winger murni. Ronaldo mempunyai olah bola yang mumpuni masih terbawa gaya main di Sporting Lisbon. Kebiasaan Ronaldo di Sporting Lisbon, ia bawa ke pentas Premier League dimusim pertamanya.

Ronaldo kerap melakukan Gerakan Step over yang menjadi kelebihannya dalam mengecoh bek lawan. Meskipun Ronaldo mampu menciptakan 9 assist, namun tetap saja pamer skill Ronaldo ini tak dibarengi dengan hasil akhir.

Sehingga Ronaldo kerap mendapat kritikan, bahwa ia hanya pamer skill menawan daripada bermain untuk kolektivitas tim.

Kritikan ini datang salah satunya dari pundit BBC, Alan Hansen. Kritikan dari Alan Hansen ini benar adanya, selama dua musim pertamanya Ronaldo hanya mampu mencetak 15 gol dari 90 penampilannya.

Kritikan terus mengalir kepadanya sebagai pemain yang suka pamer skill, karena rata-rata ia melakukan 10 kali gocekan selama 90 menit.

2. Cristiano Ronaldo Balas Kritikan

Di musim 2005-2006, Sir Alex Ferguson merubah posisi Ronaldo. Seiring perginya penyerang andalan mereka Ruud van Nistelrooy, penyerang senior MU yang telah mencetak 150 gol.

Wayne Rooney kemudian ditandemkan dengan Ronaldo di lini depan MU. Rooney yang lebih berperan sebagai second striker, memberikan ruang gerak yang leluasa kepada Ronaldo untuk berperan sebagai tukang gedor di lini depan MU.

Di musim 2005-2006, rataan dribel Ronaldo berkurang, dari sebelumnya rata-rata 10 dribel per 90 menit, menjadi 9,8 dribel per 90 menit. Pamer skill Ronaldo semakin berkurang di musim 2006-2007, dimana rataan dribelnya hanya 6,1 dribel per 90 menit.

Berkurangnya gaya bermain pamer skill Ronaldo, berimbas pada torehan golnya yang menanjak. Sebelumnya ia mencetak 15 gol dalam 90 pertandingan, sementara untuk musim 2006-2007 ia mampu mencetak 23 gol semusim.

Usia Ronaldo yang semakin bertambah, membuat ia semakin tumbuh dewasa secara permainan. Ia tak lagi egois untuk pamer skill, tetapi mulai mengambil inisiatif melakukan tembakan.

Dua musim selanjutnya, Ronaldo mencapai puncak karirnya di MU. Pada musim 2007-2008 dan 2008-2009. Dalam dua musim tersebut torehan gol Ronaldo terus meroket bersama MU, ia mampu mencetak 68 gol dalam 102 pertandingan.

Dengan kontribusinya ini ia mengantarkan MU menjuarai Liga Champions pada musim 2007-2008, dan menjadikan Ronaldo sebagai pemain terbaik FIFA pada tahun 2008 di usianya 23 tahun.

3. Cristiano Ronaldo di puncak karir

Dengan pencapaian sensasionalnya ini, menjadikan Ronaldo menjadi pemain termahal dunia saat ia ditransfer dari MU ke Real Madrid.

Pergantian pelatih dari Manuel Pellegrini ke Jose Mourinho, membuat Ronaldo semakin menunjukkan evolusinya. Ronaldo menjadi mesin gol Real Madrid, di musim perdananya Ronaldo mencetak 33 gol dari 72 laga, sementara rataan dribelnya 6,52 per pertandingan.

Hadirnya sosok pemain kreatif di Real Madrid, seperti Angel Di Maria dan Mezut Ozil, membuat peran sebagai winger maupun kreator serangan semakin berkurang, ia didaulat sebagai penyerang murni.

Di Fase ini, Ronaldo menjelma menjadi predator ulung yang sangat berbahaya di kotak penalti lawan. Sejak era Muorinho rataan sentuhan bola Ronaldo mencapai 58 sentuhan, seiring bergantinya pelatih peran Ronaldo dan sentuhan terhadap bola di lapangan juga semakin berkurang.

Saat terakhir sebelum meninggalkan Real Madrid ke Juventus, sentuhan bola Ronaldo mencapai rataan 46 sentuhan per pertandingan.

Semakin kecilnya rataan bola sentuhan Ronaldo, berimbas semakin meningkatnya torehan gol Ronaldo di Real Madrid mencapai rata-rata 50 gol per musim.

4. Cristiano Ronaldo jadi Penyerang Murni

Di fase terakhir, Ronaldo menjadi penyerang murni. Faktor usia dan cedera yang pernah ia alami, membuat Ronaldo tidak banyak pamer gaya, ia berubah menjadi striker murni.

Meskipun Ronaldo mengenakan nomor punggung 7, namun saat ini posisi Ronaldo lebih berperan menjadi pemain bernomor punggung 9 atau penyerang murni yang lebih banyak bergerak di kotak penalti lawan.

Di Juventus dan timnas Portugal Ronaldo lebih berperan sebagai penyerang murni, ketimbang winger atau kreator serangan. Hal ini terbukti dari torehan gol Ronaldo di musim terakhirnya bersama Juventus, ia menjadi top skor Liga Italia dengan torehan 29 gol dan top skor Piala Eropa 2020 dengan torehan 5 gol.

Sehingga bagi penggemar MU, jangan berharap banyak Ronaldo akan banyak pamer skill atau pamer gaya dalam debut jilid II, bahkan torehan Assist, gerakan Step Over, dan umpan silang kemungkinan juga akan ikut terkikis.

Namun, ada aksi yang lebih trengginas dari Ronaldo, yaitu menjadi predator gol bagi MU. Sehingga jangan heran jika diakhir musim, Ronaldo mampu cetak lebih dari 20 gol, meski usianya telah menginjak 37 tahun pada tahun 2022.

Salam Olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun