Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola

Label "The Next Maradona", Beban Terberat Messi bersama Argentina

16 Juni 2021   14:15 Diperbarui: 19 Desember 2022   12:57 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar milik akun Youtube: Studio 47G)

Beban berat yang disandang oleh pemain dengan label "the next Maradona" membuat mereka tampil terbebani setiap mengenakan baju kebesaran timnas Argentina.

Nama terakhir, Lionel Messi sebenarnya diharapkan menjadi penerus "the next Maradona" selanjutnya. Bukan tanpa sebab, publik sepakbola berharap lebih kepada mega bintang Barcelona ini. 

Pada Tahun 2005 Messi berhasil membawa Argentina, menjadi Juara Dunia U-20 di Belanda. Tiga Tahun kemudian, Messi berhasil membawa Argentina meraih medali emas di Olimpiade Beijing, China.

Selain dua prestasi tersebut, bersama klubnya Barcelona, Lionel Messi berhasil meraih berbagai gelar juara dan penghargaan prestisius. 

Gelar La Liga, Gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, Kejuaraan antar klub dunia dan penghargaan individu sebagai pemain terbaik dunia. Sehingga tidak salah sebenarnya, jika Publik Argentina berharap lebih kepada Messi.

Namun harapan, tidak semanis dengan apa yang dibayangkan. Di level Piala Dunia, prestasi terbaik Messi hanya mengantarkan Argentina menjadi Runner up di Piala Dunia 2014 Brazil, setelah kalah dramatis dari Jerman dengan skor tipis 1-0. Sementara di level Copa America, prestasi terbaiknya hanya sebagai Runner up di edisi Copa America tahun 2007, 2015 dan 2016.

Bahkan, saking kecewanya fans fanatik garis keras Argentina, mengecap Messi sebagai sosok yang tidak nasionalis. Messi di cap hanya bermain setengah hati ketika membela Argentina, berbeda 360 derajat ketika Messi berseragam Barcelona.

Menurut analisis penulis, kesempatan terbesar Messi dapat mempersembahkan gelar juara piala dunia ada di tahun 2006. Momen ini terjadi ketika babak perempatfinal melawan Jerman, dimana pelatih Argentina.

Saat itu, Jose Pekerman tidak berani berjudi dengan menurunkan Lionel Messi sebagai pemain pengganti di babak kedua. Karena di tahun 2006 permainan Messi belum terlalu dikenali oleh bek-bek Jerman, sehingga kehadiran Messi bisa merusak dan mendobrak pertahanan Jerman. 

Selain itu skuad Argentina di Piala Dunia 2006 sangat merata di semua lini. Mungkin, itu menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam karir kepelatihan Pekerman.

Faktor lain, yang membuat Messi gagal membawa Argentina Juara di Piala Dunia 2014, Copa America Tahun 2007, 2015 dan 2016 karena tidak adanya sosok pemain seperti Xavi dan Iniesta yang begitu memanjakan Messi dengan umpan-umpan brilliannya, serta sebagai jenderal lapangan tengah dirigen orchestra bernama tiki-taka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun