Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paus Fransiskus Menyetujui Perubahan pada Doa "Bapa Kami" dan "Kemuliaan"

4 Juni 2019   13:42 Diperbarui: 5 Juni 2019   13:09 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petisi sebelumnya dalam versi standar Katolik berbunyi "dan maafkan kami atas pelanggaran kami, karena kami memaafkan mereka yang melanggar kami."

Bukan itu yang dikatakan orang Yunani secara harfiah.

Dikatakan, "Dan hapuskanlah utang-utang kami seperti kami pun menghapus utang orang kepada  kami" (Mat. 6:12).

Utang adalah metafora Semit untuk dosa, dan para penerjemah bahasa Inggris telah menjadikan ini non-harfiah sebagai 'pelanggaran' untuk membuat konsep lebih jelas bagi penutur bahasa Inggris.

Lukas melakukan hal yang sama untuk para penutur bahasa Yunani dalam versinya tentang Doa Bapa Kami, di mana petisi ini berbunyi, "dan mengampuni dosa-dosa kami, karena kami sendiri mengampuni setiap orang yang berutang kepada kami" (Lukas 11: 4).

Umat Katolik berbahasa Spanyol telah melihat perubahan pada Doa Bapa Kami; kalimat "maafkan kami atas kesalahan kami" menjadi "maafkan kesalahan kami."

Sedangkan yang berubah dalam Doa Kemuliaan mulai dari 'Damai di bumi bagi orang-orang yang berkehendak baik' menjadi 'Damai di bumi bagi orang-orang yang dikasihi Allah'.

Perbaikan ini telah mendapatkan konfirmasi dari Kongregasi Suci Urusan Ibadat dan Sakramen yang merupakan pengakuan atas keputusan yang dibuat oleh Konferensi Para Uskup.

Dalam beberapa bulan yang akan datang, Edisi ke-3 dari TPE (Messale Romano) akan dicetak dan tersedia untuk digunakan.

 

(Dikutip dari The Daily Wire dan Sesawi.net)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun