Meskipun lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetap saja, ketika komunikasi dimulai, segala macam prasangka harus dihilangkan, dan pikiran harus bebas dari bias.
Ini akan memungkinkan pengirim untuk merumuskan pesannya, Pikiran, bebas dari hanya menjaga penerima dan kebutuhannya dalam pikiran.
Pikiran seperti "Terakhir kali dia mengatakan ini ..." Atau "Terakhir kali dia melakukan ini ..." atau "Dia milik kelompok ini ..." benar-benar dapat membelokkan rumusan pesan. Penghalang ini juga dapat diperluas ke penerima.
Jika responden mulai dengan prasangka dalam pikiran,dia juga tidak akan dapat mendengarkan maksud dari pesan tersebut. Pemahamannya tentang pesan itu akan dibengkokkan.
Pesan-pesan akan dipahami dalam kaitannya dengan prasangka yang dipegang penerima terhadap pengirim.Â
Hambatan Komunikasi Berorientasi Penerima
Penerima juga dapat memiliki beberapa hambatan selama interaksi. Meskipun perannya dalam fase awal adalah pasif, dia menjadi aktif ketika dia mulai mengasimilasi dan menyerap informasi.
Dia juga patut disalahkan jika situasinya serba salah dan komunikasi terhenti, atau ada miskomunikasi.
Beberapa hambatan yang muncul dari sisi penerima adalah sebagai berikut:
1. Retensi yang Buruk
Retensi (penyimpanan) sangat penting selama interaksi. Jika penerima memiliki kemampuan retensi yang buruk, dia mungkin akan tersesat dalam proses persidangan.