Sekolah dibedakan untuk anak pribumi, anak Belanda, Tionghoa, juga berdasarkan bahasa pengantarnya.
2. Gradualis
Sistem sekolah dikembangkan sangat lamban, sehingga perlu seratus tahun lebih Indonesia memiliki sistem pendidikan yang lengkap dari tingkat dasar hinggaperguruan tinggi.
3. Konkordasi
Kurikulum dan sistem ujian disamakan dengan sekolah di Negeri Belanda.
4. Pengawasan yang sangat ketat.
Perkembangan pendidikan Indonesia pada masa ini terjadi sangat lambat, karena sekolah dan pendidikan Indonesia dipengaruhi oleh masa penjajahan yang berlangsung
Melihat situasi yang demikian, akhirnya muncul tokoh-tokoh pergerakan nasional, organisasi-organisasi pergerakan nasional, yang juga memiliki gagasan kebangsaan.
Pendidikan di Indonesia mulai diarahkan kepada wawasan kebangsaan. Pendidikan pada sistem kolonial dirasa sangat tidak menguntungkan golongan pribumi, hal inilah yang mendorong para intelektual dari golongan pribumi untuk memperoleh sistem pendidikan nasional.Â
Seperti pendirian Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922. Dengan beralasan sistem pendidikan yang berdasarkan kebudayaan sendiri dan mengutamakan kepentingan masyarakat sendiri. Para golongan bangsawan masih tetap menyekolahkan anaknya demi hanya mengejar diploma.
Kegoncangan pendidikan Indonesia tidak berhenti sampai masa kolonial Belanda saja, tetapi tetap berlanjut dengan masa pendudukan Jepang di Indonesia. Ketika Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, sistem pendidikan di Indonesia dimbil alih oleh Jepang.Â