Mohon tunggu...
Sonia Eryanti
Sonia Eryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Hubungan Internasional; UNEJ

I love who I am; Small steps are also progress.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Privatisasi Air Bersih oleh Pemerintah India dalam Kaitannya dengan Ekonomi Politik Internasional

8 Maret 2024   09:03 Diperbarui: 8 Maret 2024   09:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam ekonomi dan politik internasional, faktor produksi, distribusi, dan konsumsi mempengaruhi suatu negara dalam hal perdagangan dan pemutusan kebijakan oleh pemerintah. Politik bermain untuk mengubah perekonomian dan perekonomian mempengaruhi kebijakan politik. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan mempengaruhi ekonomi negaranya. Jika terjadi kemunduran dalam perekonomian, maka pemerintah akan mengubah kebijakan politik untuk memperbaikinya. Hal ini dilakukan juga oleh pemerintah di India untuk mengatasi kelemahan perekonomian negaranya dengan memberi kebijakan pvitatisasi air. Bagaimana penjelasan dan keterkaitannya dengan ekonomi politik internasional? 

Berikut pemaparannya:

India merupakan salah satu negara yang memiliki masalah dalam ketersediaan air bersihnya. Ini didasari sebab kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan. Pencemaran air banyak terjadi di sepanjang sungai di India. Keterbatasan air bersih yang terjadi di India menyebabkan masyarakat kekurangan air bersih untuk dapat digunakan dan meningkat juga permintaan akan air bersih ini yang belum bisa terpenuhi.

Di sisi lain pemerintah India sendiri sedang menghadapi krisis perekonomian di dalam negeri nya. India harus membayar utang negara kepada IMF dan Bank Dunia. Minim nya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi membuat India terus mendapatkan tekanan dari IMF dan Bank Dunia untuk tetap bisa membayar utang luar negeri nya. Adanya tekanan yang diberikan membuat India membuat kebijakan untuk merubah perekonomian nya agar dapat mendongkrak pembayaran utang luar negeri kepada IMF dan Bank Dunia. India dengan isu kurangnya air bersih dalam masyarakat serta juga kurangnya dana untuk dapat membayar hutang luar negeri, akhirnya memutuskan membuat kebijakan privatisasi air.

Privatisasi air merupakan program pengelolaan air yang semula berada pada control tangan pemerintah dipindahkan pada pihak swasta. Contohnya dimana pemerintah India bekerjasama dengan perusahaan Coca Cola dari Amerika Serikat untuk menyerahkan seluruh tanggung jawab dalam menggunakan sumber daya alam berupa air ini secara penuh. Kerjasama ini tentunya menguntungkan secara ekonomi dan politik, mengapa demikian? Dalam segi ekonomi nya pemerintah diuntungkan dengan adanya modal investasi dari Perusahaan tersebut yang dapat digunakan sebagai pemasukan negara dan dibayarkan untuk utang luar negeri India kepada IMF dan Bank Dunia. Selain itu juga Perusahaan Coca Cola merekrut ribuan orang India untuk bekerja di perusahaan. Dari segi politik hal ini menguntungkan Amerika Serikat sebagai negara asal pendiri Coca Cola untuk dapat mendominasi dipasar global sebagai negara kuat yang peluang investasinya besar. Sasarannya tentu negara berkembang seperti India ini yang sedang mengalami kesulitan ekonomi untuk membayar utang luar negeri.

Tujuan dari kerjasama ini yang diperlukan investasi nya kepada pemaksimalan keuntungan bagi Perusahaan Coca Cola, bahkan terjadi eksploitasi sumber daya alam berupa air di India. Karena kebijakan privatisasi yang menghadirkan negara asing dapat membangun proyek dan bisnis nya di India kemudian pemerintah akan memberikan hal dalam pengelolaan air seluruhnya pada Perusahaan yang bersangkutan. Hal ini menyebabkan ekspolitasi penggunaan air secara besar-besaran oleh Perusahaan Coca Cola. Perusahaan yang diberikan kebebasan dalam privatisasi air ini akan membendung Sungai yang kemudian aliran air nya hanya ditujukan pada tempat Perusahaan itu berdiri. Nantinya akan dilakukan penyaringan atau filterisasi penyulingan air yang tadi nya kotor dan tercemar menjadi air bersih untuk digunakan.

Keterkaitannya dalam pengaruh faktor produksi, distribusi, dan konsumsi dapat dilihat dari kebijakan ini. Privatisasi air ini akan berdampak pada Masyarakat, dan mereka biasanya melakukan aksi protes kepada Perusahaan untuk tidak mengekspolitasi air secara berlebihan. Masyarakat merasa haknya terhadap air mulai terbatas sejak kebijakan privatisasi air ini dilakukan. Kemudian karena seluruh kebebasan penggunaan air ada pada Perusahaan, jadi Perusahaan juga menjual air bersih kepada Masyarakat. Mengingat di India terjadi krisis kebutuhan air bersih. Jadi Perusahaan memanfaatkan hal itu dengan menjadi produsen air bersih dan mengambil keuntungan dengan menetapkan tarif air bersih sebanyak 10% sampai 25% dari tarif biasanya kepada seluruh Masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Keterbatasan sosial dan pekerjaan setiap Masyarakat golongan bawah membuat mereka semakin kesulitan mendapatkan air bersih karena pendapatan yang bisa dibilang tidak banyak ataupun sedikit. Jadi produksi air bersih oleh Perusahaan Coca Cola ini hanya mampu tersalurkan atau di distribusikan pada golongan Masyarakat kelas atas. Pendistribusian kepada Masyarakat golongan bawah tidak dapat dilakukan sebab dana yang tidak mencukupi untuk mendapatkan air bersih. Pada akhirnya pun yang dapat mengkonsumsi air bersih dalam memenuhi kebutuhan hidup hanya dirasakan oleh Masyarakat golongan atas.

Masyarakat golongan bawah yang Sebagian besar banyak bekerja sebagai petani mengalami kesulitan dalam mengelola pertanian dan Perkebunan nya. Yang memiliki peternakan dan tambak pun demikian, mengalami kerugian besar karena mereka selaku produsen tidak dapat memenuhi permintaan pasar akan makanan dan bahan pokok. Proses distribusi hasil pertanian, Perkebunan, peternakan, dan tambak juga mengalami keterbatasan. Hingga akhinya berlangsung lah kelangkaan akan hal itu serta harga menjadi naik, permintaan pun menurun terhadap proses produksi karna kelangkaan yang terjadi. Konsumsi Masyarakat juga akan makanan dan kebutuhan pokok tidak dapat terpenuhi.

Dalam hal ini kebijakan privatisasi air memang menguntungkan pemerintah India dan pihak Perusahaan Coca Cola. Sedangkan Masyarakat India tak hanya tetap mengalami ketersediaan air bersih serta patokan tarif air bersih yang tinggi, tetapi juga mengalami hambatan dalam perekonomian. Perekonomian Masyarakat yang semakin menyusut juga dapat mempengaruhi perekonomian India sendiri terkait pemenuhan pembayaran pajak dan lain-lain.

Melalui kebijakan privatisasi air ini India memang benar telah mmebantu untuk membayar hutang luar negeri kepada IMF dan Bank Dunia dengan masuknya dana dari  Perusahaan asing yang berinvestasi. Tetapi untuk mengatasi keterbatasan air bersih nya masih kurang untuk dapat diwujudkan. Masuknya Perusahaan Coca-Cola di India membuat Amerika sangat diuntungkan, sebab hal ini ada kaitannya dengan konsep capitalism. Dimana Amerika Serikat sebagai negara maju memiliki peran yang dominan dalam menyebarluaskan ekspansi nya. Kepentingannya dalam hal ini tentunya untuk menambah penghasilan di negaranya dengan memperluas ekspansi di negara berkembang seperti India ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun